Video MIRIS : Pendatang Di Jakarta Ini Sejak 1980an Hidup Di Kolong Pipa

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 25 Jul 2016

Video MIRIS : Pendatang Di Jakarta Ini Sejak 1980an Hidup Di Kolong Pipa
Mereka yang tinggal di kolong pipa
Miris memang jika mendengar hal ini, tapi tak ada yang patut disalahkan juga. Di satu sisi para pendatang dari berbagai pelosok Indonesia yang notabene dari kampung, dan tak punya pengalaman kerja serta skill yang mumpuni mereka datang ke ibukota berharap untuk mengais rejeki dan mendapat penghasilan yang  lebih dari tempat asalnya. Namun ibukota Jakarta yang terkenal keras, juga tak begitu saja menerima mereka yang tak mempunyai keahlian dan pengalaman untuk berjalan berbarengan dengan perkembangan ibukota itu sendiri.

Video MIRIS : Pendatang Di Jakarta Ini Sejak 1980an Hidup Di Kolong Pipa

Setiap tahunnya, Jakarta selalu dibanjiri ratusan pendatang baru. Mereka datang dengan maksud untuk mengadu nasib di ibu kota. Tak jarang, kemunculan para pendatang justru malah menimbulkan dilema baru bagi Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Video MIRIS : Pendatang Di Jakarta Ini Sejak 1980an Hidup Di Kolong Pipa

Kehadiran para pendatang baru yang tak disertai keahlian sepadan mengakibatkan bertambahnya angka pengangguran dan meningkatnya kriminalitas di Jakarta. Lantas, mereka pun memilih jalan pintas, meskipun terlarang.

Dikutip dari merdeka.com, mereka yang menyadari kerasnya hidup di Jakarta, rela tinggal di mana saja termasuk di tempat tak lazim. Seperti hidup di bawah pipa saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini.

Video MIRIS : Pendatang Di Jakarta Ini Sejak 1980an Hidup Di Kolong Pipa

Kolong pipa ini telah dijadikan tempat tinggal sejak tahun 1980-an. Penghuninya datang dan pergi. Ada yang memilih pergi dan menyewa kontrakan. Ada juga yang pulang ke kampung halaman.

Ini video kisah para pendatang bermukim di tempat tak lazim ini:


Maka sebaiknya kita bersyukur, atas apa yang kita punya di kampung halaman kita, memang ibukota menjanjikan kesuksesan luar biasa bagi para inividu yang kreatif dan mampu bersaing dan maju bersama perubahan yang terjadi disana. Namun bila tak punya apa-apa yang ingin diperjuangkan, maka sebaiknya urungkan niat untuk mengais rejeki di ibukota.
SHARE ARTIKEL