Surat Dari Guru Untuk Ben Yang Gagal Ujian Sekolah Ini, Mendapat Tanggapan Ribuan Orang.

Ben Yang Gagal Ujian Sekolah mendapat surat dari gurunya

Suatu kisah nyata yang patut menjadi contoh system pendidikan dalam negeri ini. Kata orang asing, hampir semua sumber daya alam di negeri ini kita punyai, namun sumber daya manusia lah yang menentukan akan jadi apa bentuknya. Sama dengan kisah seorang murid yang gagal ujian sekolah ini, gurunya memberikan surat untuk memotivasi murid ini agar tetap semangat berusaha.

Ben Twist, bocah berusia 11 tahun ini sudah didiagnosis mengidap autisme sejak usia lima tahun. Ia pun bersekolah di sebuah sekolah khusus anak-anak yang memiliki kesulitan belajar, Lansbury Bridge School & Sports College di St Helens, Merseyside.

Dilansir metro.co.uk, Ben memiliki kesulitan dalam hal bersosialisasi dan berkomunikasi. Selain itu, kemampuan sensorik dan berpikirnya juga cukup lambat. Ben merupakan seorang pembelajar visual. Dan untuk memahami sesuatu, ia perlu mempelajarinya berulang kali.



Baru-baru saja, Ben mengikuti serangkaian ujian SAT. Namun, setelah berusaha sebaik mungkin, hasilnya ternyata tak sesuai dengan harapan. Mengetahui anak didiknya tak mendapat hasil yang cukup memuaskan di ujian tersebut, Ruth Clarkson seorang asisten kepala sekolah membuat sebuah surat. Surat tersebut membuat ibu Ben, Gail Twist berurai air mata. Apa isinya?

Dalam surat tersebut, Ruth terlebih dahulu memuji keberhasilan Ben menyelesaikan serangkain ujian tersebut. Ia juga memuji keberhasilan juga kemajuan yang diperoleh Ben sepanjang tahun ini. "Sebuah info teramat penting yang perlu kamu tahu adalah bahwa ujian-ujian ini hanya mengukur sebagian kecil dirimu dan kemampuanmu," tulis Ruth.



"Semua itu penting dan kamu telah melakukan yang terbaik, tapi seorang Ben Twist terlahir dengan banyak kemampuan dan bakat yang dilihat dan diukur Lansbury Bridge dengan cara yang berbeda," Ruth kemudian membuat daftar tentang sejumlah kemampuan dan kelebihan yang dimiliki Ben. Beberapa di antaranya adalah bakat seni, kemampuan bekerja dalam tim, kemandirian, kebaikan hati, kemampuan mengekspresikan opini, kemampuan berteman, kemampuan mengevaluasi kemajuannya, kemampuan mendesain, hingga bakat bermusik.

Baca Juga : Sungguh Menyedihkan : Anak Ini Pakai Sandal Sebagai Penghapus

Surat dari Ruth itu kemudian diunggah Gail di Twitter. Siapa sangka kemudian postingan tersebut di-retweet sebanyak sekitar 10 ribu kali.

Semua yang ditulis Ruth untuk Ben secara tidak langsung jadi penyemangat dan motivasinya. Sekalipun hasil ujian SAT-nya tak sebaik yang diharapkan, tapi Ben masih bisa mengembangkan diri di berbagai aspek dan bidang lain yang juga tak kalah pentingnya.

Semoga kisah yang mengharukan ini bisa menjadi contoh pendidikan di dalam negeri, sekalipun tak dapat dikembangkan untuk hadapi masalah yang berbeda setidaknya. Agar para pengajar dapat memberikan motivasi terhadap mereka yang dianggap gagal secara akademik.