Setelah 3 Bank Besar Ini, Apalagi yang Mau Dijual Indonesia?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 11 Jul 2016
Setelah 3 Bank Besar Ini, Apalagi yang Mau Dijual Indonesia?
Persetujuan penandatanganan
Negara China memang terkenal akan para pedagang dan pengusahanya yang sangat piawai. Ini terbukti setelah penguasaan sektor finansial oleh Cina sudah semakin jelas. Yakni Indonesia semakin terjajah secara ekonomi oleh negara tirai bambu itu, karena 3 Bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk pinjam ke Cina Development Bank (CDB).

Sebelumnya, Meneg BUMN Rini Soemarno, telah menandatangi pinjaman dengan BOC (Bank fo Cina) senilai Rp 570 triliun. Rini juga berusaha untuk memasukan modal dari CDB dan BOC ke bank-bank BUMN, dengan demikian perlahan demi perlahan terjadi penguasaan terhadap sektor finansial yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

“Ini menandakan ada kepentingan tersembunyi dari Menteri BUMN Rini Soemarno. Utang itu beban bagi bangsa Indonesia khusunya bank-bank tersebut,” jelas seorang pengamat ekonomi Muslim.

Baca Juga : MasyaAllah, Inilah Sosok Gubernur Yang Hebat. Apakah Anda Setuju Indonesia Dipimpin Beliau?

Cina sangat berkepentingan menguasai perekonomian Indonesia dengan memberikan utangan. “Kalau Bank BUMN sudah dikuasai China, maka dengan mudah negeri Tirai Bambu itu menguasai Indonesia,” tambahnya.
Sebelumnya, terdapat 3 bank pelat merah yang memperoleh pinjaman senilai total US$3 miliar atau sekitar Rp 43,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dolar AS) dari China Development Bank (CDB). Ketiga bank yang memperoleh pinjaman tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk.

Penandatanganan kesepakatan pinjaman itu dilakukan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dgn President of Cina Development Bank Zheng Zhijie yg disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Minister/Chairman of National Development and Reform Comittee Xu Shaoshi di Beijing, Cina.

Sebagai rakyat, kita semua hanya menginginkan para pemimpin bangsa yang amanah, sehingga kemanapun langkah bijak yang mereka ambil akan ada pertanggungjawabanya atas konsekuensi yang terjadi. Semoga ini bukan cara untuk membebani bangsa ini, karena yang kebanyakan hutang pasti mengandung riba’. Meskipun terlepas dari urusan agama, dalam ekonomi Negara hutang adalah beban yang berat bagi bangsa ini. Semoga bangsa ini di Selamatkan dari perilaku tangan-tangan jahil yang tidak bertanggungjawab.
SHARE ARTIKEL