Sebut Pokemon Go Bermanfaat Untuk Anak, Jusuf Kalla Ingin Bangun Banyak Taman Untuk Berburu Pokemon

Penulis Penulis | Ditayangkan 24 Jul 2016
Sebut Pokemon Go Bermanfaat Untuk Anak, Jusuf Kalla Ingin Bangun Banyak Taman Untuk Berburu Pokemon

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai berlebihan jika game Pokemon Go dianggap membahayakan keamanan negara.

Menurutnya, game Pokemon Go justru bermanfaat bagi anak-anak. Karena itu ia ingin pemerintah membangun banyak taman untuk berburu Pokemon.

Manfaat itu, menurut Jusuf Kalla, adalah menjadikan anak-anak lebih sehat karena bermain di alam terbuka.

"Ada bagusnya, kalau selama ini anak-anak main gadget di kamar sekarang di alam terbuka lebih sehat," kata Jusuf Kalla, Senin (18/7/2016) seperti dikutip Viva dan di teruskan dari tarbiyah.net.

Baca Juga : Didatangi Banyak Pemuda yang Tak Dikenal Masjid Bekasi Jadi Ajang Perang Pokemon

Sebagai konsekuensinya, pemerintah harus membangun lebih banyak taman sehingga anak-anak aman bermain dan bebas berburu Pokemon.

"Konsekuensinya pemerintah harus siapkan banyak taman," tandas Jusuf Kalla.

Mengenai beredarnya isu bahwa game Pokemon membahayakan kemanan negara karena bisa dimanfaatkan untuk memata-matai lokasi dan ruang secara realtime, Jusuf Kalla menilai hal itu berlebihan.

"Di seluruh dunia (juga) jadi tren. Berlebihan kalau itu (membahayakan keamanan negara dan pengguna game)," simpul Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengimbau masyarakat tidak memainkan Pokemon Go di kantor dan instalasi strategis karena menimbulkan risiko keamanan. Data sebuah lokasi dengan situasi dan pengamanannya secara real time (secara langsung) sangat diperlukan kalangan intelijen.

Baca Juga : Ketika Ulama Bicara Tentang Pokemon Go

“Silakan saja yang menyukai game ini untuk bermain dengan tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Namun, karena dalam game tersebut terdapat penggunaan kamera secara real time, maka muncul risiko keamanan jika dimainkan di kantor dan instalasi strategis,” kata Sutiyoso, Jumat (15/7/2016) lalu, seperti dikutip Beritasatu
SHARE ARTIKEL