Nekat Berenang, Seorang Pemuda Tewas Tenggelam di Coban Tundo

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 18 Jul 2016

Nekat Berenang, Seorang Pemuda Tewas Tenggelam di Coban Tundo
Sebelumnya Adrian sudah diingatkan
Wisata (Air Terjun) Coban Tundo, salah satu destinasi wisata di kabupaten Malang yang belum banyak dikenal orang. Coban / air terjun ini terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Desa Tambakasri. Untuk mencapai Desa ini,dari Kota Malang sekitar 134 KM,melewati Kec.Bululawang,Turen, Kemudian Sumbermanjing Wetan ( arah Sendang biru ).Ada Tiga alternatif untuk mencapai Desa ini, pertama lewat desa Kedung banteng,Kedua; Desa Klepu ; Desa Sukodono, Kec Dampit ( ini merupakan akses terdekat ). Jalan sebagian besar aspal, beberapa saja yang rusak, dan banyak tanjakan yang cukup terjal.

Dikutip dari tribunnews, wisata Coban Tundo ini telah menelan korban jiwa, Sabtu (16/7/2016). Korbannya adalah Andrian Hamdan Wijayanto (19), warga Perumahan Banjararum Asri 1/7, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

"Korban sudah diingatkan agar tidak berenang karena berbahaya. Sebab airnya dalam," jelas AKP Timbul Wahono, Kapolsek Sumbermanjing Wetan, Sabtu (16/7/2016).

Namun korban nekat dan tenggelam satu jam kemudian.

Saat dievakuasi, korban sudah meninggal dan jenazahnya tiba di RSSA Kota Malang pukul 19.40 WIB.

Pada hari yang sama, juga terjadi laka laut atas nama Lukman Hakim (14), siswa SMP Darusalam, Warga Jl Arjuno Dusun Trimo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Lukman meninggal akibat mandi di laut Pantai Tamban Desa Tambarejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Kejadian di Coban Tundo, saksinya adalah Pradigma Ayu (16), warga Sawojajar Kota Malang.

Ia merupakan teman korban. Mereka datang ke lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.

Keduanya berangkat dari Malang pukul 07.00 WIB.

Korban dan saksi sempat foto-foto. Sebelum korban berenang, saksi sudah mengingatkan agar tidak berenang namun justru dimarahi.

Saat korban renang, ia menunggu di pondok warung warga sambil main HP.

Kemudian ada rombongan wisata datang. Saksi dua, Agung Wahyu, warga Surabaya meletakkan tas di dekat saksi pertama. Saksi pertama menyatakan menunggu kawannya yang berenang tapi tidak kembali.

Agung kemudian melihat ke TKP dan terlihat korban sedikit muncul ke permukaan. Ia minta tolong warga dan sekitar pukul 13.15 WIB, korban ditemukan sudah meninggal.

Sugeng Siswantoro, Humas Perhutani Malang menyatakan akan memberi santunan kepada korban. Karena itu, ia juga datang ke kamar mayat RSSA Malang. Ditanya apakah setelah ada kejadian ini, coban akan ditutup, ia menyatakan sebaiknya menanyakan ke pimpinannya.

Saat kejadian, coban terbuka untuk umum. Pada April 2016 lalu juga ada korban meninggal di Coban Tundo.

Perlu adanya peringatan yang tegas bagi pihak pengelola wisata tersebut, area-area yang dilarang untuk melakukan sesuatu, misal seperti berenang di area tertentu karena kedalaman sungai yang cukup dalam atau karena sebab lain ditempat wisata tersebut, sehingga ada sanksi bagi pelanggar yang ingin mencoba melakukan hal tersebut. Dengan begitu tempat wisata ini akan aman untuk dikunjungi siapapun.
SHARE ARTIKEL