Jadikan Masjid Sebagai `Panggung`, Sinetron Anak Jalanan Menuai Kritikan Tajam

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Jul 2016
Jadikan Masjid Sebagai `Panggung`, Sinetron Anak Jalanan Menuai Kritikan Tajam
Stefan William Umboh naik ke atap Masjid untuk menyapa kerumunan warga yang memenuhi jalanan di area tersebut.
Menjadi perbincangan banyak netizen, kelakuan Si Boy “Anak Jalanan” ini. Syuting sinetron  “ Anak Jalanan”, lagi-lagi mendapatkan banyak kritikan. Pasalnya bukan karena prosesi syuting dilakukan di Masjid Al Kautsar kawasan pantai Anyer Ciparay, Desa Sindaglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (15/7/2016).

Namun, saat syuting, bintang sinetron yang berperan sebagai Boy dalam sinetron ini yakni Stefan William Umboh naik ke atap Masjid untuk menyapa kerumunan warga yang memenuhi jalanan di area tersebut.

Aksi menjadikan atap Masjid sebagai 'panggung' untuk menyapa penggemmar tersebut dianggap melanggar etika dan tidak menghormati agama Islam. Bahkan video tersebut di-posting akun Boy “Anak Jalanan” melalui akunnya pada Instagram @stefannwilliam, dimana terlihat jelas saat dirinya menaiki atap masjid berbahan beton itu dengan ditemani sejumlah kru.

Selain mendapatkan kecaman dari masyarakat, syuting sinetron yang dibintangi dua artis beragama Nasrani tersebut juga terancam diperkarakan ke ranah hukum. Dimana sejumlah aktivis Islam menilai aksi syuting di masjid yang dilakukan artis beragama non Islam itu merupakan bentuk pelecehan dan penistaan terhadap agama Islam.

“Atas pelecehan yang telah mereka lakukan, somasi kami layangkan dan mereka harus meminta maaf secara terbuka kepada ummat Islam, khususnya masyarakat Banten,” ujar Angga Wijaya, aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Banten kepada BCO, Sabtu 16 Juli 2016.
Dan bila tidak adanya itikad baik untuk meminta maaf, PII akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum.

“Sudah kami kumpulkan bukti-bukti, bahwa ini adalah bentuk penistaan terhadap agama Islam kami. Laporan ke pihak penegak hukum segera kami layangkan,” ujarnya.

Tak hanya PII, hal senada juga dilontarkan Saidina Ali, Aktivis Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Serang. Bukan hanya pada aktivitas yang dianggap penistaan, Saidina Alijuga kecewa dengan sikap masyarakat Anyer dan sekitarnya, yang malah memberikan sambutan berlebihan untuk para pelaku penistaan agama itu.

“Mungkin kalau masyarakat tidak memuji-muji mereka, tidak akan ada kegiatan jumpa fans seperti di masjid itu. Kenapa ummat Islam kita juga malah diam saja dan tidak mengusir mereka dari masjid saat itu?,” ucap Ali.

“Sepertinya DKM tidak tahu dan saya yakin mereka juga kecewa dengan tindakan para artis itu. Memang seharusnya sejak awal sebaiknya dilarang mereka syuting di masjid itu, apalagi para artisnya bukan beragama Islam. Wajar jika masyarakat menilai ini pelecehan dan penistaan terhadap Islam,” lanjutnya.

Ia juga mengaku akan segera berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para tokoh agama untuk merespon kasus tersebut.
“Sudah selayaknya RCTI dan para artis itu meminta maaf pada ummat Islam, ini untuk meredam kemarahan ummat. Kalau mereka seolah-olah tidak ada masalah, ini salah besar, dan saya mendukung dibawah ke ranah penistaan agama,” tegas nya.

Foto-foto artis pemeran sinetron Anak Jalanan yang naik ke atap lantai dua Masjid dan menggunakan balkon masjid untuk melakukan jumpa fans tersebut langsung menyebar melalui media sosial facebook.
SHARE ARTIKEL