Ini Alasan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Fitri Lebih Dulu

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 05 Jul 2016

Ini Alasan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Fitri Lebih Dulu
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah
Sebagian besar umat muslim di Indonesia, setelah melakukan sidang isbat yang di hadiri berbagai perwakilan ormas islam Senin (4/7/2016) di Kementrian agama. Hasilnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin secara resmi telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, pada hari Rabu, 6 Juli 2016.

Namun masih ada beberapa ormas Islam di Indonesia yang masih berbeda dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri. Contohnya ormas Islam Tarekat Naqsabandiyah yang sudah melakukan shalat Ied pada hari, Senin (4 Juli 2016) kemarin.

Menurut Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kemenag Prof. DR. H. M. Machasin, hal tersebut sah-sah saja dan tergantung kepercayaan masing-masing.
"Mereka itu kan menggunakan metode yang berdasarkan dengan fenomena alam yang belum dihitung, kalau kita menggunakan perhitungan yang makin cermat-makin cermat," kata Machasin di Jakarta, Senin, 4 Juli 2016.

Baca Juga : Pemerintah Telah Tetapkan, 1 Syawal 1437 H Jatuh pada Rabu 6 Juli 2016

Ia menyampaikan hal tersebut memang pernah dilakukan oleh umat Islam pada masa lalu.

"Yang dikalangan Naqsabandiyah atau yang di Gowa itu kan menggunakan pasang air laut, ya itu memang dulu bisa menggunakan itu," ucap dia.

Namun perubahan cuaca dan kondisi alam membuat ilmu tersebut kurang valid untuk digunakan saat ini. Sehingga untuk mengurangi resiko kesalahan perhitungan pasang air laut sudah ditinggalkan.

"Tapi kan sekarang ada perubahan cuaca segala macam dan perubahan iklim global, nah hal tersebut tentu bisa mengurangi," sambungnya.

Ternyata metode yang mereka terapkan pernah dipakai umat muslim Indonesia dulu. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan dikarenakan perubahan cuaca global yang tidak menentu akhirnya metode itu ditinggalkan.
SHARE ARTIKEL