Disayangkan, Oknum Pengguna Nama Assegaf Hina Kiai Besar dengan Sebutan "Anj**g"

Penulis Penulis | Ditayangkan 14 Jul 2016

Istilah Habib di kalangan Indonesia adalah sebutan yang diberikan atau banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menyebut orang yang memiliki nasab kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Wikipedia menyebutkan, diperkirakan di Indonesia terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang masih hidup yang berhak menyandang sebutan ini.

Mayoritas umat Islam di Indonesia sangat memulyakan kalangan dzurriyyah Nabi, apapun marganya, kecuali sebagian kecil dari kalangan Wahhabi, bahkan diantara pengikut wahhabi ada yang kadang beranggapan bahwa Nabi tidak memiliki keturunan, karena keturunan mestinya dari laki-laki.

Disayangkan, Oknum Pengguna Nama Assegaf Hina Kiai Besar dengan Sebutan

Sangat disayangkan, ditengah-tengah penghormatan umat Islam pada mereka, ada segelintir orang yang memanfaatkan kebesaran marga mereka lalu dengan seenaknya menghinan Kiai, apalagi yang dihina seorang kiai besar pimpinan organisasi Ahlussunnah wal Jama'ah terbesar di Indonesia, yaitu KH. Said Aqil Siraj, demikian lansiran dari muslimmedianews.com, kamis 14/7.

Dengan menggunakan marga Assegaf, seorang pengguna jejaring sosial melontarkan kata-kata tidak pantas kepada Kiai Said. Semestinya, bila orang tersebut memiliki ilmu dan pengetahuan yang pantas untuk mengkritik, maka kritik layangkan kritikan dengan baik sebagaimana dilakukan oleh ulama-ulama NU lain yang kadang mengkritik Kiai Said.

Karakter seperti yang ulah oknum tersebut sangat tidak sesuai dengan karaktek kesantunan yang sudah mendarah daging di Indonesia. Apalagi oknum tersebut juga menghina suku Jawa.

Oknum tersebut pernah juga dilaporkan kepada kepolisian dalam kasus yang sama.

Dinilai Hina Ketum PBNU via Medsos, Ketua Ormas di Sukabumi Dipolisikan

Sukabumi - Dianggap melecehkan ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj seorang ketua ormas bernama Abi Reza Assegaf di Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan ke polisi oleh pihak Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota dan Kabupaten Sukabumi. Tindakan dugaan pelecehan tersebut diposting RA di akun media sosialnya pada Kamis 19 Mei lalu.

"Kita akan melaporkan hal ini ke Polres Sukabumi Kota, sudah jelas dalam postingan Abi Reza ini melecehkan ketua umum kami. Awalnya kami diamkan, namun ada desakan dari sebagian warga NU di Sukabumi agar masalah ini di selesaikan dengan mengecek langsung ke yang bersangkutan maksud dari postingan itu. Kita berikan waktu 1x24 Jam untuk yang bersangkutan meminta maaf secara terbuka dan menjelaskan, bila tidak dilakukan kita akan menempuh jalur hukum," kata Usep Ubaidilah A'wan PCNU Kota Sukabumi kepada wartawan, sekira pukul 15.00 WIB, Kamis (2/6/2016).

Usep mendatangi Mapolres hari ini. Dia minta difasilitasi untuk penyelesaian masalah tersebut.

Dalam postingan di media sosialnya, Abi Reza menulis kalimat 'Ini Bukan Ulama, Tapi Bajingan' seraya memposting foto ketua PBNU Said Aqil Siradj. Postingan itu di tandai kepada 36 orang lainnya dan beberapa kali dibagikan.

"Nah itu kan sudah ada unsur menyebarkan, meski sudah masuk unsur melecehkan dan penghinaan kita di sini bersikap tabayyun dulu dan meminta polisi memfasilitasi kami dengan yang bersangkutan jangan menunggu umat NU di Jawa Barat marah," lanjut Usep.

Dihubungi terpisah, Abi Reza menyebut postingan tersebut merupakan puncak kekesalan terhadap sejumlah pernyataan Said Aqil yang seolah menyudutkan umat muslim. Secara lugas dia menolak permintaan dari PCNU untuk meminta maaf terkait isi dalam postingannya itu.

"Saya tidak menghina atau melecehkan NU, keluarga besar saya lahir dan besar di NU saya sendiri NU statemen saya itu ditujukan kepada pribadi Said Aqil. Saya akan meminta maaf bila Said Aqil menjelaskan sejumlah statemennya kepada umat muslim, dia menyebut orang berjanggut itu tidak cerdas, kemudian masalah kepemimpinan muslim. Masalah janggut itu kan sunah rasul kenapa beliau selaku ulama, selaku tokoh berani mengeluarkan statemen seperti itu," terangnya.

Lebih jauh Abi Reza sudah menghubungi sejumlah tokoh habib dan ketua ormas di Jawa Barat. "Mereka mendukung saya. Saya menolak tegas NU disusupi faham liberal," tandasnya.

Disayangkan, Oknum Pengguna Nama Assegaf Hina Kiai Besar dengan Sebutan


Disayangkan, Oknum Pengguna Nama Assegaf Hina Kiai Besar dengan Sebutan

Disayangkan, Oknum Pengguna Nama Assegaf Hina Kiai Besar dengan Sebutan

Disayangkan, Oknum Pengguna Nama Assegaf Hina Kiai Besar dengan Sebutan



SHARE ARTIKEL