Dengan Alasan Ancam Keberagamaan, Zakir Naik Di Larang Dakwah Di Malaysia

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 17 Jul 2016

Dengan Alasan Ancam Keberagamaan, Zakir Naik Di Larang Dakwah Di Malaysia
Dr. Zakir Naik
Hal ini terjadi sebelum ada kejadian yang kini makin meramaikan netizen yang terjadi pada Dr. Zakir Naik, banyak sekali yang paling membuat netizen merasa hal ini sangat tidak pantas adalah polistisi Hindu, yang mengadakan sayembara bila barang siapa berani memenggal kepala pendakwah India ini (Dr. Zakir Naik), maka akan diberi imbalan 50 ribu ruppe (10 Milyar rupiah). Baca Disini. Sungguh miris ya, apa sebutan umat non muslim yang berbuat seperti ini, bila muslim radikal disebut teroris ataupun wahabi.

Dikutip dari Asian Correspondent , pendakwah asal India Dr. Zakir Naik dilarang berceramah di Universitas Teknikal Malaysia karena dianggap mengancam keberagaman di negara tersebut. Polisi setempat mencegah dia berkhotbah menyusul adanya keluhan dari kelompok non-Muslim di Negeri Menara Kembar Petronas.

“Dia tidak akan diizinkan berdakwah di sini demi kepentingan publik dan menjaga sensitivitas kelompok masyarakat non-Muslim di Malaysia,” kicau Inspektur Jenderal Tan Sir Khalid Abu Bakar melalui akun Twitter-nya.

Baca Juga :  Dalam 4 Hari Berturut- Turut, 6 Peristiwa Dr. Zakir Naik Ini Menggemparkan Dunia.

Meskipun ada larangan dari pemerintah, pihak penyelenggara yang mengundang Naik sebagai pembicara menuturkan sebaliknya. Menurut penanggung jawab acara Abu Shariz Sarajun Hoda, warga Malaysia sangat menyambut sang dokter dan senang jika ia bisa membagikan ilmu agamanya di sini. Zakir Naik selama ini memang terkenal sebagai tokoh agama yang kontroversial.

Dia sering kali mengajak debat pemuka agama lain dengan gaya yang cenderung keras. Selain Malaysia, sejauh ini pendakwah yang juga dokter medis itu telah dilarang berceramah di dua negara lain, yakni Kanada dan Inggris. Meskipun penulis buku tentang Islam dan perbandingan agama ini sering juga bicara soal kesamaan antara Hindu dan Islam atau Islam dan agama lain. Namun, dalam banyak kesempatan, ceramahnya sering mengundang kemarahan.

Hal apa lagi kiranya yang akan menimpa beliau? Berjuang untuk menginformasikan kebenaran memang susah. Seperti pada zaman Rasulullah yang harus berjuang sendiri, di saat semua orang Jahiliyah pada masa itu belum mengenal Islam.
SHARE ARTIKEL