Begini Dampaknya Jika Anak Belum Siap Tapi Dipaksa Untuk Bersekolah Sekolah
Penulis Penulis | Ditayangkan 17 Jul 2016Boleh-boleh saja jika orang tua hendak memasukkan sang anak di preschool. Namun, ketika anak belum siap 'sekolah' tapi dipaksa, ada dampak negatif yang bisa dirasakan anak.
"Selain rentan jadi korban bullying anak bisa jadi malas belajar, dia anggap belajar itu proses yang amat tidak menyenangkan," kata psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani MPsi atau akrab disapa Nina.
Dalam perbincangan dengan detikHealth, Nina menambahkan, pada beberapa kasus, ketika anak belum siap sekolah namun dipaksa, dia justru bisa seperti menghindar dari kegiatan belajar mengajar misalnya sengaja kabur dari sekolah. Atau bahkan, anak bisa berusaha tidak naik kelas.
Menurut pengalaman Nina, ada kliennya yang mengaku tidak naik kelas saat kelas 1 SD. Saat itu, si klien mengatakan dirinya memang sengaja tidak naik kelas karena sebetulnya ia tidak suka dengan sekolah itu dan tidak mau bersekolah di situ.
"Jadi memang orang-orang yang seperi itu bisa berusaha nggak naik kelas dan kalau bisa dia dikeluarkan dari sekolah," lanjut Nina.
Baca Juga : Mimpi Anak Pengulung Terwujud Diterima di Fakultas Kedokteran UGM
Saat anak tidak siap sekolah, ditambah dengan guru yang tidak terlalu perhatian padanya, anak bisa sibuk sendiri. Jika begitu keadaannya, Nina mengatakan bahwa seyogianya guru mencoba memasukkan si anak ke kelompok anak yang lain, meski si anak masih bermain sendiri-sendiri. Tapi setidaknya, dengan begitu anak bisa terbiasa ada di dalam kelompok.
Karena, lanjut Nina, seperti diketahui pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Sehingga, bersosialisasi pun penting dilakukan termasuk di sekolah. Perlu diingat pula bahwa peran keluarga juga penting untuk memberi stimulasi bagi tumbuh kembang anak.
"Kalau gurunya membiarkan saja, terus di keluarga juga stimulasinya kurang oke, bisa jadi anak yang tadinya memang tidak siap, justru mengalami keterlambatan dan tumbuh kembangnya pun bisa jadi makin buruk," pungkas pemilik akun twitter @AnnaSurtiNina ini.
"Selain rentan jadi korban bullying anak bisa jadi malas belajar, dia anggap belajar itu proses yang amat tidak menyenangkan," kata psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani MPsi atau akrab disapa Nina.
Dalam perbincangan dengan detikHealth, Nina menambahkan, pada beberapa kasus, ketika anak belum siap sekolah namun dipaksa, dia justru bisa seperti menghindar dari kegiatan belajar mengajar misalnya sengaja kabur dari sekolah. Atau bahkan, anak bisa berusaha tidak naik kelas.
Menurut pengalaman Nina, ada kliennya yang mengaku tidak naik kelas saat kelas 1 SD. Saat itu, si klien mengatakan dirinya memang sengaja tidak naik kelas karena sebetulnya ia tidak suka dengan sekolah itu dan tidak mau bersekolah di situ.
"Jadi memang orang-orang yang seperi itu bisa berusaha nggak naik kelas dan kalau bisa dia dikeluarkan dari sekolah," lanjut Nina.
Baca Juga : Mimpi Anak Pengulung Terwujud Diterima di Fakultas Kedokteran UGM
Saat anak tidak siap sekolah, ditambah dengan guru yang tidak terlalu perhatian padanya, anak bisa sibuk sendiri. Jika begitu keadaannya, Nina mengatakan bahwa seyogianya guru mencoba memasukkan si anak ke kelompok anak yang lain, meski si anak masih bermain sendiri-sendiri. Tapi setidaknya, dengan begitu anak bisa terbiasa ada di dalam kelompok.
Karena, lanjut Nina, seperti diketahui pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Sehingga, bersosialisasi pun penting dilakukan termasuk di sekolah. Perlu diingat pula bahwa peran keluarga juga penting untuk memberi stimulasi bagi tumbuh kembang anak.
"Kalau gurunya membiarkan saja, terus di keluarga juga stimulasinya kurang oke, bisa jadi anak yang tadinya memang tidak siap, justru mengalami keterlambatan dan tumbuh kembangnya pun bisa jadi makin buruk," pungkas pemilik akun twitter @AnnaSurtiNina ini.
SHARE ARTIKEL
© 2015 - 2020 Wajibbaca.com - Menebarkan Kemanfaatan Dengan Berita - All Rights Reserved.