TIPS AMAN : Menghindarkan Video Game Dari Anak Agar Tidak Berdampak Buruk
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 22 Jun 2016Selektif terhadap game yang dimainkan anak |
Belakangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung langkah KPAI dalam melakukan pemblokiran 15 game online.
Game tersebut dinataranya World of Warcraft, Grand Theft Auto, Call of Duty, Point Blank, Cross Fire, War Rock, Counter-Strike, Mortal Kombat, Future Cop, Carmageddon, ShellShock, Rising Force, Atlantica, Confict Vienam, dan Bully.
Pemblokiran game ini dilakukan karena dinilai bisa memberikan pengaruh buruk bagi anak-anak yang memainkannya.
Baca Juga : WASPADA : Inilah 4 Bahaya Bermain Video Game Pada Anak
Namun hingga kini belum jelas realisasinya karena ada alasan dari berbagai pihak. Namun sebagai orang tua, kita tak perlu menunggu hingga pemerintah memblokir game game tersebut. Kita yang harus jeli dan selektif apa terhadap apa saja game yang boleh dimainkan oleh anak.
Ada beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk membantu anak menghindari bahaya video game, antara lain:
• Batasi waktu bermain video games, maksimal 2 jam sehari atau hanya saat akhir pekan.
• Awasi ketika anak bermain agar tidak meniru hal-hal buruk yang mungkin ada di video game.
• Pastikan anda memilihkan jenis permainan yang edukatif dan sesuai dengan usia anak.
• Jangan letakkan perangkat video game di kamar anak, tetapi letakkan di ruang keluarga agar anda tetap dapat selalu mengawasi.
• Beri anak pemahaman bahwa dalam kehidupan nyata tidak seperti yang digambarkan dalam permainan video.
Karena bahaya video game saat ini memang dapat berpengaruh dominan terhadap anak, karena selain mengandung unsur kekerasan game saat ini juga mengandung unsur pornografi. Jadi pengawasan orang tua sangat diperlukan.