Mbak Sri Sang `Utusan Tuhan` di Pekalongan Akhirnya Bertobat, Tapi ...

Penulis Penulis | Ditayangkan 13 Jun 2016
Mbak Sri Sang `Utusan Tuhan` di Pekalongan Akhirnya Bertobat, Tapi ...

Sri Hartatik (48), warga Pekalongan yang beberapa waktu lalu mengaku sebagai utusan Tuhan akhirnya bertobat. bekas guru berstatus PNS itu mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Muhtaram, Kajen, Pekalongan.

BACA JUGA : HEBOH : Video, Seorang PNS Mengaku UTUSAN TUHAN

Sri dan suaminya, Agus Tri Hariyanto mengucapkan syahadat di depan Ketua MUI Pekalongan, KH Rozikin Daman, Bupati Pekalongan Amat Antono dan warga lainnya yang usai menunaikan salat Jumat. Ia memohon maaf apabila ternyata yang dia lakukan tidak sepaham dengan masyarakat.

Dalam prosesi tobat itu, Sri juga membaca dan menandatangani sebuah surat pernyataan bermaterai. Isinya ada empat poin.

Yang pertama, Sri Hartatik menyadari telah melakukan hal yang salah terkait penentuan arah kiblat karena menghadap ke timur. Kedua, Sri dan suaminya akan kembali kepada ajaran Islam yang benar dan berpegang  kepada Alquran dan sunah.

Ketiga, ia meminta maaf kepada seluruh umat Islam, terutama di Pekalongan. Keempat, apabila di kemudian hari dia dan suami diketahui melakukan kesalahan yang sama terhadap Islam, maka siap  dituntut di depan hukum yang berlaku di Indonesia.

BACA JUGA : Miris !! Tilang Istri Ajudan Walikota, Petugas Ini Tidak Terima Gaji Selama Lima Bulan

Namun demikian Sri meminta agar Alkitab Na’sum yang ia tulis tak serta-merta dimusnahkan. Ia meyakini kitab itu mengandung kebenaran.

“Saya minta tolong, jangan dimusnahkan kitab itu. Di dalamnya ada peringatan-peringatan yang mungkin akan terbukti kebenarannya,” pintanya.

Sedangkan Bupati Amat Antono mengapresiasi upaya berbagai pihak sehingga Sri mau kembali ke jalan yang benar. Menurutnya, komunikasi yang dibangun secara intensif oleh para ulama, tokoh Muhammadiyah, NU  dan Rifaiyah untuk mengajak Sri bertobat ternyata berhasil.

“Para tokoh ini mampu menyelesaikan persoalan sara tersebut secara jernih dan bijaksana, sehingga Bu Sri mengakui kesalahannya,” katanya.
SHARE ARTIKEL