Keji !! Tak Suka Dengan Pria yang Dinikahi, Ibu Ini Bakar Putrinya Sendiri!

Penulis Penulis | Ditayangkan 14 Jun 2016
Keji !! Tak Suka Dengan Pria yang Dinikahi, Ibu Ini Bakar Putrinya Sendiri!

Kejadian naas yang melibatkan seorang ibu dan anak menghebohkan warga sebuah kampung buruh di timur Lahore, Punjab, Pakistan. Parveen, sang ibu, membakar Zeenat Rafiq setelah mengetahui putrinya menikahi pria yang tidak pernah disetujuinya dan keluarganya. Namun, kejadian seperti ini bukanlah yang pertama di Pakistan.

Seperti dilansir CBS News, Zeenat menikah dengan Hassan Khan awal minggu ini tanpa kehadiran keluarga korban. Namun, bukan karena tidak diundang, tapi karena keluarga sendiri tidak mau hadir dalam pernikahannya. Keduanya memang telah dilarang untuk berhubungan sejak masa sekolah, padahal Zeenat dan Hassan sudah menjalin hubungan serius.

Zeenat diikat dan dibakar hidup-hidup.

Beberapa hari setelah pernikahan, anggota keluarganya tiba-tiba datang ke kediaman mereka dan membujuk Zeenat untuk pulang. Keluarga beralasan telah menerima hubungan dan ingin merayakan hari bahagia itu di Lahore. Awalnya Hassan ragu, tapi atas bujukkan keluarga dan rasa hormat, dirinya pun mengizinkan Zeenat untuk pulang.

Akan tetapi, ada satu hal yang disesali Hassan. Istrinya telah memintanya untuk menolak bujukkan keluarga karena dirinya takut dibunuh. Karena untuk kebudayaan masyarakat Pakistan, melanggar perintah keluarga, lebih baik alami 'kematian secara terhormat' atau dengan kata lain dibunuh keluarga. Namun, Hassan mengira kedatangan ibu dan pamannya ada itikat baik.

Baca Juga : 3 Bukti Pria Jatuh Cinta yang Serius Ingin Menjagamu

Namun, setelah pulang, apa yang ditakutkan Zeenat terjadi. Dirinya diikat, disiram dengan minyak tanah dan dibakar dalam sebuah pondok kecil milik keluarga. Zeenat sempat berteriak saat sudah dimasukkan dalam pondok, tapi keluarga berhasil menahan warga sekitar yang panik dan berusaha menolongnya.

Keji !! Tak Suka Dengan Pria yang Dinikahi, Ibu Ini Bakar Putrinya Sendiri!

Ironisnya, sang ibu sendiri yang merencanakan dan sanak keluarga pun setuju. Selain itu, menurut petugas kepolisian, Ibadat Nisar badan Zeenat ditemukan dengan tanda-tanda mengalami kekerasan. Setelah itu, polisi pun datang setelah mendapat laporan dan menangkap sang ibu dan keluarganya.

Mendengar kabar tentang istrinya, Hassan tak kuat menahan amarah ketika mendatangi kepolisian setempat. Dirinya pun berusaha ditahan polisi dan keluarga agar dapat menahan amarahnya. Hassan terus meneriaki nama istri dan memaki keluarga yang membunuhnya. Anggota polisi yang menginterogasi Parveen, mengaku bahwa wanita tersebut tidak menyesal dengan apa yang diperbuat. Dirinya menganggap itu adalah kebudayaan yang harus dipertahankan.

"Kematian Secara Terhormat" sudah jadi bagian warga Pakistan

Terutama warga yang memiliki pemahaman konservatif terhadap ajaran setempat. Pembunuhan brutal ini sudah dilakukan banyak keluarga. "Kebudayaan" ini telah merenggut hampir 1,000 nyawa wanita setiap tahunnya. Hal ini terjadi akibat seorang wanita tidak memenuhi persyaratan atau melanggar adat keluarga akibat hubungan cinta dan pernikahan. Pelanggaran tersebut dianggap mencoreng nama baik keluar dan satu-satunya cara untuk membersihkannya adalah dengan membunuh wanita yang melanggar.

Baca Juga : Posting Pin BBM 2b444e49, Status Terakhir Angesti Sebelum Tewas Dibunuh

Keji !! Tak Suka Dengan Pria yang Dinikahi, Ibu Ini Bakar Putrinya Sendiri!

Pekan lalu, seorang guru bernama Maria Bibi dibakar oleh calon mertuanya sendiri beserta rekan, karena tidak mau menikahi seorang pria yang umurnya dua kali darinya. Maria tidak mau menikah karena telah memiliki pasangan.

Akhir bulan Mei juga polisi Pakistan menangkap 13 anggota suku konservatif yang menyiksa dan membakar seorang gadis berusia 17 tahun karena membantu temannya 'melanggar' kebudayaan. Temannya adalah salah satu anggota suku konservatif yang ingin lepas dari kebudayaan tersebut. Akhirnya gadis 17 tahun bernama Ambreen Riasat itu ditemukan dalam sebuah van yang hangus terbakar.

Kebudayaan ini memang sudah mulai ditentang banyak masyarakat Pakistan. Masyarakat menganggap bahwa hukuman dan kepercayaan yang dipraktikkan sudah keterlaluan, karena sampai merenggut nyawa seseorang.
SHARE ARTIKEL