Hebohkan Medsos, Inilah Kisah di Balik Lagu ‘Lelaki Kardus’ yang Dinyanyikan Bocah 12 tahun

Penulis Unknown | Ditayangkan 30 Jun 2016
Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan klip video, di mana penyanyinya adalah bocah perempuan berusia 12 tahun yang menyanyikan lagu dangdut berjudul ‘Lelaki Kardus’. Lirik lagu ini mengisahkan tentang seorang ayah yang menikah lagi hingga meninggalkan keluarganya dan berbuat kasar pada istrinya.

Hebohkan Medsos, Inilah Kisah di Balik Lagu ‘Lelaki Kardus’ yang Dinyanyikan Bocah 12 tahun
Penggalan lirik lagu 'Lelaki Kardus'

Dikutip dari Merdeka.com, video diunggah Rampak Naong Rec, Rabu (29/6). Lagu itu diciptakan oleh Ahmad Sawadi dan dinyanyikan Nova Rizqi. "Penyanyinya itu artis kami," ujar Nurul istri Ahmad.

Ahmad sendiri diketahui memiliki As-Surur Grup yang biasa dipanggil untuk mengisi acara. Nama grup ini sudah cukup dikenal karena sering mendapat order di malang dan Probolinggo.

Nurul menegaskan jika lagu itu murni karya suaminya. Lirik lagu terinspirasi dari kisah hidupnya semasa kecil. "Itu kisah nyata saya saat kecil, makanya penyanyi anak kecil," tuturnya.

Yang sangat disayangkan dalam lagu tersebut adalah lirik dari lagunya yang bermuatan permasalahan rumah tangga yang terjadi pada orang dewasa yang semestinya belum dipahami oleh anak-anak. Selain itu, dalam lirik tersebut mengandung banyak kata-kata kasar yang semestinya tak pantas untuk diucapkan seorang anak, apalagi dinyanyikan.

Namun, perihal lirik lagu bermuatan dewasa tersebut, Nurul melihat itu bukanlah suatu masalah. Menurutnya, lagu tersebut merupakan album dan sudah dijual di Madura.

Lalu apakah dalam video klip tersebut adalah dirinya? "Bukan itu asisten saya," kata Nurul. Menurutnya, perusahaan rekaman yang mengunggah lagu tersebut adalah rekannya.

Berikut videonya :



Memang miris rasanya ketika anak-anak sekecil itu sudah diajari mengucapkan kata-kata makian yang tidak pantas. Di sini, orang dewasa lah yang berperan penting dalam hal tersebut. Semoga hal ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk menghindarkan anak-anak kita dari tontonan atau lagu-lagu bertajuk dewasa agar mereka tak menjadi dewasa sebelum waktunya. Biarkan mereka menjadi anak yang polos dan tumbuh berkembang sesuai dengan usianya.
SHARE ARTIKEL