Sebuah Kisah Renungan Bagi Kita Akibat Membuka Aurot Difacebook.

Penulis Unknown | Ditayangkan 29 May 2016

Berikut ini adalah Sebuah Kisah Renungan yang berhasil saya lansir dari kabar muslimah, ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif didalam dunia maya Facebook. Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat.


Sebuah Kisah Renungan Bagi Kita Akibat Membuka Aurot Difacebook.

Selepas dia meninggal dunia, ibunya senantiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook.
Tapi Malangnya dari mereka tidak ada yang mengetahui password Facebooknya.

Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum. Dan ingatlah, bahwa azab untuk kita yang sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa kita ke dalam Api Neraka Allah SWT.

Meskipun itu hanya sebuah foto, karena foto-foto kita yang mengumbar aurat adalah fitnah bagi yg melihatnya.

Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan Mati…Jadi, tolonglah kalau anda Sayangkan diri anda, Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya.

Ingatlah aurat laki-laki yang harus dijaga diantara lutut dan pusar, dan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya. Namun dalam madzhab syafii ada keringanan bagi wanita yang bekerja untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya.

Sadarlah, WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN, Jika Ikhlas maka Berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurangnya TERHINDAR DARI DOSA.

Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalalkan yang Haram.

Ingat, ini adalah saham dosa kita yang ditatap oleh ribuan orang bahkan bisa lebih dari jutaan orang yang dengan mudahnya melihat foto kita.

Satu foto yang kita upload tanpa menutup aurat bisa menjadi sumber dosa yang mengalir, karena siapa yang menatapnya adalah dosa dan dosa pula bagi pemilik fotonya. Demikian juga dosa bagi yang meng-upload nya.

Bayang kan bila kita nanti telah meninggal sedangkan foto kita masih di tatap oleh ribuan manusia maka dosa itu akan tetap mengalir pada kita.

Apabila telah sampai masanya baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna.

Semoga kita selalu di beri kesadaran untuk tidak mengunggah atau mengupload foto diri kita yang tidak menutup aurat.

Wallauhu A’lam

SHARE ARTIKEL