ORANG TUA : Ini Sebab Baiknya Jangan Undang Terlalu Banyak Tamu di Ultah Pertama Anak
Penulis Penulis | Ditayangkan 26 May 2016
Anak berulang tahun yang pertama lantas ingin dirayakan? Boleh-boleh saja. Namun, ketika menentukan siapa saja yang hendak diundang, sebaiknya kerabat saja sehingga tamu yang diundang tidak terlalu banyak.
Menurut psikolog anak Fathya Artha Utami, MPsi, Psikolog, bagi anak usia satu sampai 1,5 tahun umumnya dalam keseharian mereka akan lebih banyak melihat orang tua, pengasuh, atau orang yang berada di rumah. Nah, saat terlalu banyak tamu di pesta ulang tahun, anak akan bertemu dengan orang asing yang cukup banyak untuk pertama kali.
Baca Juga : Siswi Ini Rekam Momen Ia "Main" dengan 25 Siswa di Toilet Sekolah, JANGAN DITIRU
"Awalnya anak kan nggak kenal orang terus tahu-tahu kenal orang asing dengan karakter yang bermacam-macam, pada anak yang sensitif dengan wangi parfum atau keramaian, bisa crancky si anak ini," tutur Fathya usai Peluncuran Buku 'Anti Panik Mengasuh Bayi (0-3 Tahun)' oleh TigaGenerasi di Rumah Ranadi, Jl Jeruk Purut, Jakarta Selatan,
baca Juga : Sungguh Biadab !! Leher Ditali , Ibu Tega Perlakukan Anaknya Seperti Hewan
Di rentang usia 12 sampai 18 bulan, anak mulai terlihat cemas, malu, dan takut saat berhadapan dengan orang asing. Dikatakan Fathya, hal ini merupakan tanda bahwa anak sudah mampu memisahkan dirinya dengan lingkungan dan membedakan orang-orang yang sering maupun jarang ditemui
Baca Juga : Makin Mengkhawatirkan, Bagaimana Cara Menunda Pubertas Dini pada Anak
Untuk itu, Fathya menyarankan jika anak masih berusia di bawah tiga tahun, baiknya undang saja kerabat supaya tamu yang hadir tidak terlalu banyak. Apalagi, menurut wanita berambut panjang ini, seringkali justru rekan dari orang tualah yang menjadi tamu pada pesta ulang tahun anak. Namun, memang bisa saja pada beberapa anak, bertemu dengan banyak orang asing tidak menjadi masalah baginya.
Saat merayakan pesta ulang tahun anak usia di bawah tiga tahun juga sebaiknya tidak lebih dari satu jam. Sebab, dengan durasi pesta lebih dari satu jam bukan tak mungkin anak merasa lelah. Bahkan, ketika tiba momen tiup lilin misalnya, bisa saja anak sudah mengantuk dan tertidur, atau malah rewel.
"Merayakan ultah bisa membuat anak merasa spesial. Tapi patut diingat membuat anak merasa spesial dalam keseharian juga bisa dilakukan. Kita tekankan kualitas interaksi dengan anak misalnya bangun tidur, menatap mata anak, kemudian memberi pujian, itu sudah bisa membuat dia merasa spesial," tutur Fathya.