Bagaimanakah seharusnya kita meng-infaq kan penghasilan kita setiap bulan? Ternyata pertanyaan ini sudah dijawab dengan gamblang di Al-Quran
![Ayat Ini Menjelaskan Bagaimana Cara Kita meng-Alokasikan Dana Kita Untuk Ber-Infaq Ayat Ini Menjelaskan Bagaimana Cara Kita meng-Alokasikan Dana Kita Untuk Ber-Infaq](https://www.samawa.org/wp-content/uploads/2015/12/al-baqarah-215.jpg)
1. Orang tua
orang yang paling utama menerima harta itu dan yang paling berhak untuk di dahulukan serta paling besar hak mereka atasmu adalah kedua orang tua yang diwajibkan atasmu berbakti kepadanya dan haram bagimu dari durhaka kepadanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda : ketika menjelaskan tentang orang yang paling berhak mendapatkan infak, beliau bersabda, “Ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, setelah itu orang-orang yang lebih dekat (dalam hubungan kekerabatan).” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizdi, dan al-Hakim)
2. Kaum kerabat (saudara)
Setelah kedua orang tua adalah sanak keluarga menurut tingkatannya, yang terdekat lalu yang lebih dekat menurut kedekatannya dan kebutuhannya. Karena memberi nafkah kepada mereka adalah sebuah sedekah dan silaturrahim
3. Anak yatim
Mereka adalah anak-anak kecil yang tidak memiliki orang yang menafkahi mereka, sehingga mereka adalah orang-orang yang biasanya sangat membutuhkan, mereka tidak mampu mengurusi kemaslahatan diri mereka sendiri dan tidak ada orang yang mencari nafkah untuk mereka. Allah mewasiatkan mereka kepada hamba-hambaNya sebagai kasih sayang dariNya kepada mereka dan kemurahanNya
4. Orang miskin
mereka itu adalah orang-orang yang membutuhkan dan terdesak, yang dililit kekurangan, maka mereka itu diberi nafkah demi menutupi kebutuhan mereka dan mencukupkan mereka
5. Dan mereka yang dalam perjalanan (ibnu sabil)
yaitu orang asing yang kehabisan bekal di negeri asing, dia diberi pertolongan untuk melanjutkan perjalanannya dengan memberikan nafkah agar sampai kepada tujuannya.
(sumber: alsofwa)