Para Suami, Tahukah Kalian Kalau Orang-orang Ini Didahulukan Sebelum Istri dan Anak-anakmu

Penulis Unknown | Ditayangkan 15 Mar 2016

Pernahkah kita berada pada dilema antara mendahulukan kebutuhan istri dan anak atau permintaan tolong dari orang tua kita sendiri?

Para Suami, Tahukah Kalian Kalau Orang-orang Ini Didahulukan Sebelum Istri dan Anak-anakmu

Persoalan suami yang mendahulukan orang tua dari pada anak-istrinya seringkali menjadi salah satu faktor pertengkaran keluarga. Tapi, bukankah seorang anak juga tidak boleh menelantarkan orang tuanya sendiri?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Ayah-ayah kamu dan anak-anak kamu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka itu yang lebih dekat manfaatnya buat kamu. (Yang demikian itu) adalah satu ketentuan dari Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.” (an-Nisa’: 11)

Sementara itu, Allah juga telah mengingatkan bahwa hanya Allah yang boleh menjadikan posisi orang tua menjadi prioritas kedua bagi seorang anak. Tidak boleh ada hal lain yang membuat seseorang menggeser prioritas orang tuanya, kecuali Allah.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik” (QS. Al-Isra: 23)

Para Suami, Tahukah Kalian Kalau Orang-orang Ini Didahulukan Sebelum Istri dan Anak-anakmu

Orangtua yang telah melahirkan kita ke dunia, membesarkan dan memberikan pendidikan kepada kita memanglah keluarga yang harus kita dahulukan prioritasnya. Tapi, bukankah istri yang telah kita halalkan dan juga anak-anak yang merupakan darah daging kita juga adalah keluarga?

Kedua-duanya adalah juga keluarga, meski kita mungkin baru bertemu dengan istri setelah dewasa, bukan sepanjang hidup seperti kita dengan orangtua. Maka, sebaiknya seorang lelaki dapat menyeimbangkan kebutuhan keduanya, sehingga tidak ada satupun yang merasa terpinggirkan.

Seorang istri juga sepatutnya menyadari bahwa dengan menjadikan lelaki tersebut sebagai imamnya, ia juga telah bergabung menjadi keluarga si lelaki, yang berarti orangtua si lelaki adalah orang tuanya juga.

Nah, alangkah baiknya kalau antara suami dan istri dapat saling memahami hal ini. Dengan demikian, tidak akan ada rasa cemburu atau di nomer duakan.

Para Suami, Tahukah Kalian Kalau Orang-orang Ini Didahulukan Sebelum Istri dan Anak-anakmu

{Sumber : yangunik.com)

SHARE ARTIKEL