Impian "Iron Man" dari Bali Membuat Laboratorium Robot

Penulis Unknown | Ditayangkan 20 Jan 2016

Impian

Kemampuan I Wayan Sumardana menciptakan tangan robotik dari barang bekas mendapat pujian. Pria 31 tahun asal Banjar Tauman, Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem Bali ini punya keinginan besar membuat laboratorium untuk memproduksi robot, meski dengan kondisi yang serba terbatas.

Dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini, lulusan SMK yang akrab disapa Tawan ini membuka bengkel las kecil-kecilan di rumahnya. "Inilah hidup saya hanya ini yang saya punya. Terpenting bisa sekolahkan anak-anak saya," ujar Tawan di Karangasem Bali, Selasa (19/1).

Kamar tidur yang menjadi satu dengan bengkel las miliknya sungguh tidak sebanding dengan kemampuan otak yang dimilikinya. Hal inilah yang membuat dirinya ramai dibicarakan di netizen. Terlebih lagi, melihat kamar tidur berukuran 3 X 4 Meter, hanya terdapat kasur beralaskan kardus dan lemari kayu. Di kamar mungil yang ditutup korden tanpa pintu ini, Tawan tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yang seluruhnya laki-laki.

Robot tangan ciptaannya ini mampu menarik perhatian sejumlah pihak karena dikendalikan langsung dengan otak berbasis Brain Computer Interface (BCI).

"Dengan ini saya bisa menggerakkan kembali tangan kiri saya yang lumpuh akibat stroke pada enam bulan lalu," tuturnya.

Tawan mengaku tetap berusaha tanpa putus asa, terlebih lagi saat dirinya sempat lulus sebagai CPNS namun kelulusannya akhirnya dianulir. "Kalau saya putus asa, anak istri saya makan apa pak," imbuhnya.

Rancangan robot tangan tersebut dibuat dengan mengambil beberapa komponen dari komputer dan printer rongsokan. Untuk komponen mekaniknya dia memanfaatkan gear box sepeda motor bekas termasuk Shok Absorber sepeda motor rongsokan sebagai hidrolik.

"Saya beberapa kali gagal pak, tapi akhirnya robot tangan ini berhasil saya buat," bebernya.

Menurutnya robot tangan rancangannya itu masih jauh dari sempurna, karena jika mengikuti rancangan yang dia buat, diperlukan dana yang cukup besar untuk menciptakan robot yang bagus dan lebih sempurna. Menariknya, menurutnya tangan kirinya tersebut mampu mengangkat beban hingga 50 kilogram.

Saat ini hanya satu impiannya, kendati tidak ada uluran dermawan. Ia bermimpi bisa memiliki sebuah laboratorium dengan peralatan lengkap agar bisa menciptakan robot yang lebih canggih dan sempurna untuk membantu warga yang mengalami kelumpuhan dan cacat.

"Memang meski robot yang saya buat dari barang rongsokan, namun cukup canggih karena dikendalikan dengan otak, bukan dengan remote kontrol seperti robot ciptaan mahasiswa teknik yang sering dilombakan. Kelak jika saya punya laboratorium, akan saya buat yang lebih canggih," ujarnya.


Semoga saja pemerintah bisa mengembangkan tangan robot tersebut agar bisa membantu orang-orang yang bernasib sama dengan mas Tawan. Dan pemerintah juga memberikan fasilitas dan dana untuk orang hebat seperti mas Tawan untuk dapat mengembangkan karya-karyanya, sehingga Indonesia juga tak ketinggalan dari negara-negara hebat seperti Jepang dan Amerika dalam hal robotik. Selamat berjuang mas Tawan, semoga mimpi-mimpimu dapat jadi kenyataan dan menginspirasi jutaan orang di Indonesia, bahkan di dunia.
SHARE ARTIKEL