Suspend dan Denda yang Dibebankan Pada Driver GO-JEK Ini Timbulkan Rasa Kecewa dan Juga Simpati Netizen

Penulis Unknown | Ditayangkan 05 Dec 2015

Lagi dan lagi, suspend atau pemberhentian pesanan yang dijatuhkan kepada para driver GO-JEK menimbulkan rasa kecewa dari banyak kalangan. Tak hanya dari para driver dan keluarganya, tapi juga dari orang-orang yang merasa simpati dengan nasib mereka.

BACA JUGA : Curhatan Istri Driver GO-JEK yang Disanksi dan Didenda Rp 3,9 Juta

Pasalnya, untuk bisa kembali menerima oder, para driver GO-JEK diharuskan membayar denda yang nilainya bisa dibilang tidak sedikit bagi mereka. Hal ini dirasa memberatkan para driver GO-JEK mengingat penghasilan mereka juga tidak menentu, sehingga mereka terpaksa harus berhutang demi untuk bisa membayar denda tersebut.

Suspend dan Denda yang Dibebankan Pada Driver GO-JEK Ini Timbulkan Rasa Kecewa dan Juga Simpati Netizen

Hal ini mengundang simpati dari salah seorang pengguna akun Facebook bernama Erik Mbanjar. Ia mengungkapkan rasa kecewanya dalam sebuah postingan yang juga disertai dengan beberapa foto dia bersama dengan salah satu driver GO-JEK yang harus membayar denda sebesar Rp. 3,2 juta.

Dalam postingan tersebut juga disertakan bukti sms yang dikirim oleh pihak GO-JEK kepada bapak Sardi yang merupakan driver GO-JEK untuk membayar sejumlah uang karena dianggap telah melakukan order fiktif. Denda tersebut dijatuhkan untuk membuka suspend atau mengaktifkan kembali pesanan.

Rasa kecewa pun dituangkannya dalam statusnya tersebut. Mengingat usia pak Sardi yang bisa dibilang tidak muda lagi, maka ia hanya bisa pasrah menerima permintaan perusahaan GO-JEK untuk membayar denda yang telah dilimpahkan padanya. Dia hanya berharap, setelah denda tersebut dibayarkan, ia tetap bisa bekerja kembali seperti biasanya karena tidak tau harus bekerja di mana lagi selain menjadi seorang driver GO-JEK.

Hal ini pun membuat banyak pihak yang merasa sakit hati dan juga kecewa atas apa yang dilakukan oleh perusahaan GO-JEK kepada para drivernya. Banyak yang bertanya-tanya dan meminta penjelasan mengenai untuk apa sebenarnya uang tersebut. Hal ini pun masih belum jelas dan mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Semoga saja ke depannya orang-orang seperti pak Sardi tidak akan mengalami masalah seperti ini lagi. Mereka hanya orang-orang kecil yang mencari nafkah untuk keluarganya dengan cara halal yang mereka bisa. Janganlah yang kuat menindas yang lemah dan mempersulit hidup mereka yang sudah sulit.