Setelah 74 Tahun, Mantan Pilot PD II AS dan Jepang Dipertemukan, Apa yang Akan Terjadi?
Penulis Unknown | Ditayangkan 08 Dec 2015Jika mengingat sejarah kelam Perang Dunia II atau disebut juga PD II yang menewaskan puluhan juta nyawa tersebut sangat menyesakkan dada. Pertempuran besar itu seakan menjadi catatan hitam dan kenangan pahit bagi para saksi dan korban hidup hingga saat ini. Tak hanya mereka yang menjadi korban, bagi para pasukan militer, perang tersebut juga menyisakan kenangan tersendiri bagi mereka.
Mantan pilot AS, Jack Detour (92) dan pilot pesawat tempur Jepang, Shiro Wakita (88), adalah musuh bebuyutan selama Perang Dunia II. Kini, keduanya dipertemukan kembali saat peringatan hari serangan Pelabuhan Pearl Harbour pada 1941.
Dokumentasi serangan Pearl Harbour |
Serangan di Pearl Harbour yang terjadi pada 7 Desember 1941 inilah yang menjadi salah satu pemicu terjunnya Amerika dalam PD II dan menyatakan perang terhadap Jepang. Lalu, bagaimana setelah 74 tahun berlalunya peristiwa itu, dua mantan pilot dari dua negara yang bermusuhan ini dipertemukan?
Dikutip dari laman Reuters, kedua mantan pilot itu bertemu pada malam perayaan ke-74 dari serangan yang menewaskan 2.403 nyawa tersebut. Untuk pertama kalinya, kedua pilot tersebut berdiri berdampingan dan saling menuangkan wiski di atas lokasi tenggelamnya kapal Angkatan Laut AS yang dibom oleh Jepang.
Hiroya Sugano, mantan pilot WW2 B25 Jack Detour, dan mantan pilot pesawat tempur Jepang, Shiro Wakita menuangkan wiski dalam peringatan serangan Pearl Harbor di Honolulu, 6 Desember 2015. |
Sejak 1980-an, penduduk Jepang telah secara teratur membawa wiski ke Pearl Harbor untuk upacara yang ditujukan guna menjaga perdamaian tersebut. Wiski menjadi simbol abadi Pearl Harbor, setelah usai reruntuhan bom, ditemukan sebuah dapur kantin yang penuh dengan wiski.
"Persahabatan ini sangat bagus, dan kami akan terus menjaganya," komentar Detour, yang kini tinggal di Honolulu. Detour saat Perang Dunia II adalah pemuda asal Oregon, dan ia bergabung dengan militer AS pada 1942.
Kini, sudah tak ada lagi korban hidup dari tragedi Pearl Harbor yang menghadiri upacara peringatan peristiwa tersebut. Joseph Langdell, satu-satunya korban hidup yang tahun lalu masih menghadiri upacara peringatan, sudah meninggal dunia pada 4 Februari tahun ini di California, di usia 100 tahun.
Pada upacara peringatan, Direktur Zero Fighters Fans Klub, Hiroya Sugano, mengatakan, dia tetap mempertahankan tempat tersebut karena telah menjadi simbol yang kuat.
"Tempat ini adalah inspirasi untuk kedamaian," kata Sugano.
Bagaimanapun kelamnya masa lalu, masa sekarang adalah waktu di mana kita dapat memperbaiki semua kesalahan yang ada di masa lalu. Biarkan masa lalu itu menjadi sebuah kenangan sekaligus pembelajaran yang berharga agar kesalahan yang sama tak akan terulang kembali di masa depan.
Sumber : Viva