Awas, Sering Melakukan Perbuatan Maksiat Bisa Mengunci Mati Hati

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 14 Oct 2020

Awas, Sering Melakukan Perbuatan Maksiat Bisa Mengunci Mati Hati

Ilustrasi setelah berbuat maksiat - Image from dream.co.id

Jangan sepelekan perbuatan maksiat

Jika dilakukan satu kali akan memberikan noda hitam di hati. Dan semakin bertambah seiring dengan kemaksiatan yang dilakukan. Saat tak bisa dihentikan, maka hati bisa dikunci mati oleh Allah SWT. Berikut penjelasan dalilnya.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad-Da'u wa ad- Dawa' (Terapi Penyakit Hati) menjelaskan bahwa perbuatan maksiat bisa mengunci mati hati pelakunya. 

Akibatnya seseorang yang telah dikunci mati hatinya, dia akan terus menerus melakukan perbuatan maksiat, menumpuk dosa, hingga akhirnya dia jadi orang-orang yang lalai.

Demikianlah penafsiran sebagian Salaf terhadap firman Allah SWT dalam surat Al Muthafifin ayat 14:

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, 

“Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya.

Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’. (HR. At Tirmidzi)

Kemudian mereka menegaskan: “Itulah dosa setelah dosa.”

Al-Hasan berkata: “Itulah dosa di atas dosa, hingga membutakan hati." 

Sebagian lagi berkata: "Jika dosa dan maksiat mereka bertambah banyak, hal itu akan menutupi hati-hati mereka."

Imam Ibnu Jarir ath-Thabari juga turut menjelaskan bahwa ketika dosa semakin menumpuk dan menutupi mata hati, “Maka tidak ada jalan bagi iman untuk masuk ke dalamnya, dan tidak ada jalan bagi kekufuran untuk keluar dari dirinya.”

Asal masalahnya, hati berkarat disebabkan karena perbuatan maksiat. Jika maksiat bertambah, maka karat tadi akan menjadi penutup hati. Tutupan tersebut semakin lama semakin bertambah hingga akhirnya hati tertutupi, terkunci, dan tergembok.

Jika hal ini terjadi setelah adanya petunjuk dan pengetahuan, maka hati mereka menjadi terbalik. Bagian atasnya akan menjadi bagian bawah. Pada saat itu, musuhnya akan menguasai dan menggiring hatinya seenaknya sendiri. 

خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ 

Artinya: Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Naudzubillahi min dzalik. 

Untuk itu jangan sekali-kali berbuat maksiat. Dan apabila sudah terlanjur melakukan kemaksiatan segera ingat Allah dan bertaubat yang sebenar-benarnya. 

Sehingga noda hitam yang ada di hati segera dihilangkan oleh Allah SWT. Semoga kita semua bukan termasuk orang-orang yang ditutup pintu mata hatinya dari hidayah dan juga petunjuk Allah SWT. 

SHARE ARTIKEL