Heboh Jenazah Kakak Syahrini Menangis Mendengar Suara UAS, Ini Penjelasanya Secara Ilmiah

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 28 Sep 2018

Heboh Jenazah Kakak Syahrini Menangis  Mendengar Suara UAS, Ini Penjelasanya Secara Ilmiah
Gambar dilansir dari tribunnews.com

Bukan takhayul...

Kejadian jenazah mengeluarkan air mata atau bahkan seperti menangis ternyata bisa dijelaskan secara medis.

Berikut penjelasan ilmiah kenapa hal tersebut bisa terjadi!

Baru-baru ini netizen dihebohkan oleh cerita tentang jenazah kakak syahrini yang meneteskan air mata ketika diperdengarkan suara Ustadz Abdul Somad.

Kehebohan tersebut dimulai dari unggahan instagram adik Syahrini, Aisyahrani, Kamis (27/9/2018).

Seperti diketahui, semasa hidup kakak Syahrini itu adalah sosok yang sangat religius.

Bersama Ustaz Abdul Somad, mendiang Ridwan kerap mengadakan pengajian dan santunan bersama anak yatim. Hingga duka atas kepergian kakak Syahrini itu juga dirasakan Ustaz Abdul Somad.

Sayangnya, lantaran sedang berada di luar kota, Ustaz Abdul Somad tidak dapat melayat di hari pemakaman mendiang Ridwan.

Ingat bagaimana dekatnya Ustaz Abdul Somad dengan almarhum, Syahrani lantas memperdengarkan video tersebut ke telinga sang kakak yang sudah terbujur kaku.

Disitulah awal mula kejadian jenazah kakak Syahrini mengeluarkan air mata.

Berikut unggahan istagram adik syahrini yang menghebohkan netizen tersebut;

Heboh Jenazah Kakak Syahrini Menangis  Mendengar Suara UAS, Ini Penjelasanya Secara Ilmiah
Unggahan istagram adik Syahrini @syh55

Lantas, Bisakah Jenazah Bisa Bereaksi setelah dinyatakan meninggal? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sebenarnya, banyak kejadian jenazah yang masih terus mengeluarkan darah, atau mengeluarkan air mata seperti menangis.

Kejadian semacam ini sering dikaitkan dengan takhyul. Padahal, semua itu bisa dijelaskan secara ilmiah.

Pada kondisi mati, semua fungsi organ dalam tubuh juga berhenti. Namun, ada kalanya seseorang yang sudah dinyatakan meninggal justru  masih bisa bereaksi terhadap keadaan di sekitarnya, seperti dilansir dari islampos. com.


Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ada tanda-tanda pikiran masih berfungsi setelah seseorang mengalami kematian.

Di Amerika Serikat dan banyak negara lain, seseorang secara hukum dinyatakan meninggal jika dia secara permanen kehilangan semua aktivitas otak, alias mengalami kematian otak, atau seluruh pernapasan dan fungsi peredaran darah terhenti.


Kendati mati otak, sistem listrik intrinsik jantung masih dapat menjaga organ tetap berfungsi untuk waktu yang singkat.

Dr Diana Greene-Chandos, asisten profesor bedah saraf dan neurologi di Ohio State University Wexner Medical Center menyatakan jantung bisa tetap bekerja, gahkan ketika berada di luar tubuh.

Namun tanpa ventilator untuk menjaga darah dan oksigen beredar, fungsi ini akan berhenti dengan sangat cepat, biasanya dalam waktu kurang dari satu jam,” kata Greene.

Dengan hanya mengandalkan ventilator, beberapa proses biologis termasuk ginjal dan fungsi lambung dapat terus bekerja selama sekitar satu minggu.

Dengan alasan ini bisa dimengerti mengapa rambut dan kuku bisa tumbuh setelah seseorang dinyatakan mati,” kata Greene-Chandos.

Baca Juga:

Sam Parnia, direktur penelitian perawatan kritis dan resusitasi di NYU Langone School of Medicine di New York City juga menceritakan tentang kehidupan setelah detak jantung terhenti.

Sam Parnia mengklaim kesadaran pikiran seseorang terus bekerja setelah tubuh telah berhenti menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Itu berarti, seseorang mungkin menyadari kematian mereka sendiri saat dinyatakan meninggal oleh petugas medis.

Beberapa dari peneliti itu mengatakan bahwa orang yang meninggal memiliki kesadaran dalam mendengar percakapan penuh dan dapat melihat hal-hal yang terjadi di sekitar mereka setelah mereka dinyatakan meninggal dunia.

Penemuan ini kemudian diverifikasi oleh staf medis dan perawat yang hadir saat itu.

Jika kemudian ada jenazah yang mengeluarkan air mata atau lain sebagainya, bisa jadi karena hal tersebut.

Yang pasti, setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, karena sesungguhnya ajal sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
SHARE ARTIKEL