Rasa Cinta Berubah Menjadi Kasihan dalam Rumah Tangga

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 05 May 2017

Rasa Cinta Berubah Menjadi Kasihan dalam Rumah Tangga
khazanaht7.blogspot.com

Menjalani biduk rumah tangga itu memang diperlukan kesiapan yang matang. Jangan sampai hanya karena motivasi dalam dirimu melihat lawan jenismu cantik, kaya atau bahkan karena terpandang disebabkan ia punya kedudukan.

Tanpa cinta yang benar-benar tulus, semua motivasi awalmu itu akan berkurang dan hilang dengan pergeseran masa dan waktu. Sudah menjadi sifat manusia yang tidak cukup, tidak cukup harta, sudah cantik masih tidak cukup juga, sudah punya kedudukan tinggi masih ingin lebih tinggi lagi.

Bila motivasimu itu sudah tidak istimewa lagi bagimu, rasa cintamu yang dulu waktu perkenalan, juga ikut hilang. Dan apa yang terjadi, maka keretakan rumah tangga dan pergaduhan di antara pasangan suami isteri tak terelakkan.

Baca Juga: "Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta, Meskipun itu Hak-ku"

Bagaiman solusi agar hal itu tak sampai terjadi?
Ternyata jauh sebelumnya, Al-Qur’an telah memberikan tips yang sangat mulia. Di dalam surat ar-Rum dijelaskan bahwa pernikahan itu bukan hanya dimotifasi oleh cinta yang disebut dengan mawaddah. Namun pernikahan juga harus didasari oleh rahmah yang berarti kasih. Dengan kedua-dua hal ini, apabila dipraktikkan maka keluarga akan harmonis.

“Di antara tanda-tanda (kemahaan-Nya) adalah Dia telah menciptakan dari jenismu (manusia) pasangan-pasangan agar kamu memperoleh sakinah disisinya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum:21)

Apa perbedaan mawaddah dan rahmah? Sederhananya, mawaddah timbul karena perasaan cinta terhadap hal-hal yang bersifat fisik, misalnya karena pasangan kita cantik, matanya indah, badannya langsing, kulitnya mulus. Sedangkan rahmah timbul bukan dari hal yang bersifat fisik.

Al Ghazali dalam sebuah kitabnya menyatakan bahwa rahmah tak mungkin muncul jika hanya melihat hal yang berkenaan dengan fisik, melainkan lahir dari akhlak mulia, hati yang bersih, yakni perasaan sayang dan berempati terhadap pasangan hidup.

Jika hanya memiliki mawaddah saja, sebuah rumah tangga akan kehilangan gairah cinta begitu di usia senja, di mana wajah makin keriput, menua, sementara jika pasutri sudah memiliki sifat rahmah, in syaa Allah kecenderungan untuk langgeng sampai akhir hayat jauh lebih besar.

SHARE ARTIKEL