Ciri Ciri Anak Sehat Fisik dan Mental

Penulis Rizal H | Ditayangkan 22 Apr 2020

Ciri Ciri Anak Sehat Fisik dan Mental

Anak sehat merupakan impian bagi setiap orang tua. Beragam cara dilakukan orang tua agar anaknya sehat dan bugar.  

Mulai dari mengajaknya olahraga, memberi makanan yang sehat dan bernutrisi, hingga rajin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter anak.    

Agar perkembangan anak sempurna, sebagai orang tua harus tahu tentang ciri-ciri anak sehat secara fisik dan mental. Kurang lebih berikut.

Ciri Ciri Anak Sehat Secara Fisik 

Yang jelas ciri-ciri anak yang sehat secara fisik bisa dilihat dari bentuk tubuh yang bugar dan prima.

Berikut kami jelaskan secara detail.

1. Responsif terhadap sekitarnya

Ciri anak sehat yang pertama adalah anak yang responsif terhadap sekitarnya. 

Dengan demikian Bunda akan mengetahui respons anak. Apakah lesu atau aktif?

Itu juga merupakan tanda bahwa anak Bunda adalah anak yang sehat. Kejiwaan anak ditandai dengan sifat ceria, aktif berkomunikasi, dan mau berteman.

Fungsi motorik anak sehat, jika anak bergerak aktif, bermain sesuai umur, dan dapat berbicara sesuai umur.

2. Rambut tidak mudah rontok dan kusam. 

Ini bukan masalah rambut tipis, karena tebal atau tipis biasanya sudah bawaan. 

Tapi jangan abaikan rambut si kecil yang mudah rontok dan tampak kusam.  Bisa jadi dia kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B komplek dan mineral seng. 

Bagaimana dengan rambut mengkilap dan kuat, nutrisi sangat enak, juga kebersihan kulit kepala dan rambutnya enak.

3. Kulit bersih, dan jika terjadi luka mudah dipulihkan. 

Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit lebih cepat memperbaiki diri jika terjadi luka.

Menurut pakar gizi Dr dr Anie Kurniawan, M.Sc, SpGK mengatakan bahwa ciri anak sehat lainya adalah postur tubuh tegap dan otot padat.

Nafsu makan baik dan buang air teratur, anak bergerak aktif dan berbicara bebas sesuai umur.

Satu lagi, bahwa anak sehat itu penuh perhatian.

Ciri yang terakhir adalah pencernaan baik, yang ditandai dengan lancarnya BAB.

4. Tidurnya lelap dalam waktu cukup. 

Anak usia di bawah 5 tahun, perlu cukup tidur sekitar 10 jam sehari. Agar sel-sel saraf di otaknya berkembang dengan baik. 

Tentu saja ini akan mendukung pengembangan kecerdasannya. Selain rangsangan dari lingkungan sekitar. 

5. Pencernaan lancar.

Tidak ada sembelit dan diare.

Hal ini menunjukkan kerja organ pencernaannya baik. Gangguan sembelit yang berkepanjangan dapat menyebabkan perbedaan pada organ dalam, karena sisa makanan terlalu lama disimpan di perut. 

Selain itu, mungkin juga timbul gangguan di alat pembuangan, misalnya ambien. Karena anak sering mengejan.

Sementara jika anak diare, hal itu menunjukkan ada gangguan di alat pencernaanya. 

Baca Juga Sederhana! 10 Makanan Agar Anak Cerdas

6. Perilaku aktif.

Anak yang sehat, akan menunjukkan perilakunya yang aktif, ceria, dan memiliki selera makan yang baik.

Hal ini dapat memperbaiki proses bermain dan belajar dalam lingkungan yang menyenangkan. 

Ciri Ciri Anak Sehat Secara Mental

Selain sehat jasmani, mental tentu sangat penting untuk diperhatikan.

Kesehatan mental berpengaruh terhadap kepribadian, sikap, perkembangan, dan kemampuan akademik anak.

Kesehatan mental lebih ke cara melihat dirinya sendiri dengan lingkungan sekitarnya. 

Apa saja ciri-ciri anak sehat secara mental? Berikut penjelasannya.

1. Memiliki tahapan perkembangan yang normal.

Untuk perkembangan motorik, misalnya. Ada rentang usia, kapan seharusnya anak bisa merangkak, berdiri, melompat, berjalan, dan berlari.

Demikian pula dengan perkembangan percakapan, transisi, kognisi, sosial, dan lain-lain. 

Nah, anak yang sehat mampu meraih kemampuan yang sesuai dengan perkembangan yang normal. 

2. Bersikap positif.

Artinya, anak memiliki sikap positif sesuai dengan norma-norma universal di lingkungannya.  Tentu disesuaikan dengan usianya.

Contoh, anak usia prasekolah (4-5 tahun) sudah pandai terima kasih, tolong, maaf, permisi, dan lain-lain.

Sementara anak usia sekolah (6-12 tahun) harusnya tidak lagi mengamuk jika keinginannya tidak dikabulkan. 

Baca Juga :  

3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. 

Anak berani mencoba hal-hal baru, termasuk beberapa keterampilan yang belum dikuasainya. 

Bayi yang baru mulai belajar merangkak, naik dengan berdiri sambil berpegangan, lalu merambat tembok, berjalan melewati dua ubin, berjalan beberapa meter hingga mampu berlari.

Bagi anak usia sekolah, terus mendalami pelajaran yang belum dikuasai-nya. 

Mulanya belajar membaca, lalu merangkai kata, kalimat, belajar membuat karangan, puisi, dan lain-lain. 

4. Ekspresif.

Anak pandai mengungkapkan perasaan emosinya. 

Tidak diam saat mainannya direbut, berseri-seri saat memenangi lomba, sedih kala hewan kesayangannya hilang, atau merengut jika marah. 

Selain bahasa nonverbal, anak juga bisa berekspresi secara verbal seperti, "  Aku senang .... ", " Aku tidak suka .... ", dan lain-lain.   

Anak juga cukup terbuka untuk masalah, apa pun masalah yang dialaminya. 

Anak juga mampu mengubah asertif, mampu memperjuangkan haknya dengan baik dan tepat tanpa merebut hak orang lain.  

Anak tidak agresif saat menyelesaikan masalah, atau tidak menjadi pribadi pendendam.

5. Adaptif.

Anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 

Untuk anak usia prasekolah, ia mampu menjalin relasi sosial yang baik dengan teman-teman lama atau barunya. 

Dapat berbagi, bermain, menerima, dan lain-lain. 

6. Mampu memecahkan masalah.

Saat ini, anak-anak dapat menemukan jalan untuk membuka mainan di bagian atas lemari yang tinggi, yaitu dengan menggunakan bantuan kursi atau membuka pintu lemari dan naik dengan ambalan-ambalannya. 

Saat usia sekolah, anak juga tahu bagaimana memecahkan teka-teki, rumus matematika yang rumit, mengakali mainannya yang rusak, dan lain-lain. 

Baca Juga

7. Memiliki konsentrasi yang baik.

Konsentrasi sangat penting dalam proses belajar. Gangguan konsentrasi dapat mengganggu kemampuan anak dalam mengolah informasi. 

Anak yang sehat memiliki konsentrasi yang baik. Konsentrasi meningkat seiring dengan pertambahan usia.

8. Aktif dan ceria.

Anak aktif, memiliki antusiasme dalam kegiatan sehari-hari, ikut bermain, makan, tidur, sekolah, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain. 

Ini menunjukkan mental yang sehat. 

Lain halnya jika anak pasif dan ogah-ogahan, pasti ada masalah, mungkin fisik atau psikisnya. 

9. Dapat bertanggung jawab.

Saat tidak sengaja mematahkan pensil milik teman, anak balita atau pra sekolah akan meminta maaf.

Anak yang bertanggung jawab, akan belajar melakukan rutinitas sehari-hari seperti bangun pagi lalu mandi, membereskan kamar, merapikan tempat tidur, dan rutinitas lain yang lebih banyak lagi sesuai usianya.

10. Memiliki empati.

Anak dapat mengetahui perasaan orang lain, bahkan saat anak beranjak besar sudah dapat memberikan bantuan. 

Empati merupakan salah satu tanda transisi anak yang sehat.

SHARE ARTIKEL