Ternyata Boleh Mengganti Shalat Tahajud di Siang Hari, Asalkan..

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 12 May 2020

Ternyata Boleh Mengganti Shalat Tahajud di Siang Hari, Asalkan..

Islam memberi kemudahan kepada umatnya.

Jika biasanya kita shalat tahajud malam hari, maka kini kita dapat menggantinya di siang hari, asalkan memenuhi syarat berikut ini.

Seperti halnya kita semua, sebagai manusia biasa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bisa jatuh sakit dan mempunyai suatu keperluan yang tidak bisa dihindarkan.

Dan dalam hal shalat tahajud yang selalu beliau kerjakan setiap malam, terkadang beliau juga tak sempat melakukannya. Entah itu dikarenakan sakit atau mungkin dikarenakan hal-hal lain yang sifatnya manusiawi.

Meski demikian, sekiranya beliau tidak mengerjakan shalat malamnya, maka beliau biasa menggantinya pada siang hari.

Sayyidah Aisyah radhiallahu anha menuturkan,

Artinya: “Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kelewatan tidak mengerjakan shalat malamnya dikarenakan sakit atau hal lain, beliau shalat pada siang hari dua belas rakaat.” (HR. Muslim)

Beliau Shallallahu alaihi wa sallam shalat pada siang hari, maksudnya adalah beliau menggantikannya dengan mengerjakan shalat malamnya di siang hari.

Dalam hadits riwayat Umar bin Khattab radhiallahu anhu disebutkan,

من نام عن حزبه أو عن شيء منه فقرأه فيما بين صلاة الفجر وصلاة الظهر كتب له كأنما قرأه من الليل

Artinya: “Siapa saja yang ketiduran, sehingga tidak melaksanakan kebiasaan shalat malamnya, kemudian dia baca (mengerjakannya) di antara shalat subuh dan shalat dhuhur maka dia dicatat seperti orang yang melaksanakan shalat tahajud di malam hari.” (Hr. Muslim, Nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Baca Juga: Awas Salah, ini Panduan Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Ditengah Pandemi

Jumlah rakaat shalat tahajud

Adapun jumlah rakaat shalat tahajud di siang hari sama dengan jumlah rakaat shalat tahajud yang biasa dilakukan di malam hari ditambah satu (digenapkan).

Misalnya, fulan bin fulan memiliki kebiasaan tahajud 11 rakaat, maka ia dapat menggantinya di waktu dhuha sebanyak 12 rakaat. 

Barang siapa yang mempunyai kebiasaan tahajud 3 rakaat maka diganti di waktu dhuha sebanyak 4 rakaat, dan seterusnya. 

Hal ini berdasarkan hadis riwayat Aisyah radhiallahu ‘anha; beliau mengatakan,

كان رسول الله إذا عمل عملاً اثبته، وكان إذا نام من الليل أو مرض، صلّى من النهار ثنتي عشرة ركعة

Artinya: “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan satu amalan, beliau melakukan dengan istiqamah, dan apabila beliau ketiduran di malam hari atau karena sakit maka beliau shalat 12 rakaat di siang hari.” (HR. Muslim dan Ibnu Hibban)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat qadha 12 rakaat, sebab beliau memiliki kebiasaan shalat malam sebanyak 11 rakaat.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Islam Jika Tenaga Medis Shalat Pakai APD Tanpa Wudhu?

Jadi, sekiranya kita telah terbiasa mengerjakan shalat malam, kemudian kita tidak mengerjakannya dikarenakan sakit atau hal lain, maka seyogyanya kita mencontoh apa yang dilakukan oleh suri tauladan kita, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yaitu menggantinya di siang hari.

Meski demikian, harus kita ingat bahwasanya waktu terbaik melaksanakan shalat tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir.

Yaitu kurang lebih dari pukul dua hingga menjelang adzan subuh. Di saat inilah, waktu yang sangat tepat untuk kita beribadah dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta'ala.

Wallahualam bishawab.

SHARE ARTIKEL