Jangan Lewatkan Besok Puasa Rajab, ini Niat dan Tata Cara Puasa Rajab

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 24 Feb 2020

Jangan Lewatkan Besok Puasa Rajab, ini Niat dan Tata Cara Puasa Rajab

Ilustrasi bulan Rajab - Image from id.pinterest.com

Bulan Rajab 1441 H jatuh pada Selasa besok (25/2/2020).

Sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Rajab. Jangan sampai ketinggalan karena keutamaannya begitu sangat besar sekali, rugi jika ditinggalkan.

Lalu apakah Anda sudah tau bagaimana lafadz niat puasa Rajab? Yang belum tau dan barangkali lupa bisa menghafalkan disini

Niat Puasa Sunnah Rajab

Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam perhitungan kalender hijriyah, yaitu penanggalan yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Bagi umat Islam, bulan Rajab adalah bulan yang sangat mulia selain bulan Ramadhan. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Rajab adalah berpuasa. 

Hal tersebut berdasarkan hadits riwayat Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab al-Iman, dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, 

إن في الجنة نهرا يقال له رجب أشد بياضا من اللبن و أحلى من العسل من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر

Artinya: “Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih daripada salju, lebih manis dari pada madu. Siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dengan air sungai tersebut.” 

Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pahala satu hari puasa Rajab sama dengan sebulan puasa, tujuh hari puasa maka akan ditutupkan pintu neraka, delapan hari puasa akan dibukakan pintu surga, dan 10 hari puasa akan diijabah keinginannya.

Dengan demikian, puasa Rajab bisa dilakukan sesuai kemampuan masing-masing. 

Namun menurut para ulama, puasa sunnah Rajab lebih diutamakan untuk dilakukan selama 10 hari, yaitu mulai dari 1 Rajab hingga 10 Rajab. Anda dapat memulai pelaksanaan puasa sunnah ini mulai hari Selasa, 25/2/2020.

Dan untuk Anda yang ingin menunaikan puasa Rajab, berikut niat puasa bulan Rajab beserta latin dan artinya:

Adapun niat puasa bulan Rajab terbagi menjadi dua. Pertama, jika Anda niat berpuasa sejak malam hari, maka lafadz niatnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghadin ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya “Aku berniat puasa sunah Rajab besok hari karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan apabila Anda berniat pada siang hari sebelum masuk waktu Dzuhur, maka lafadz niatnya adalah sebagai berikut: 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.” 

Doa bulan Rajab

Selain berpuasa, memasuki bulan Rajab kita juga dianjurkan untuk memperbanyak doa, sebagaimana doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَاَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ

Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya'banaa wa ballighnaa romadhonaa

Artinya: "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan".

Doa diatas bersumber dari hadits riwayat Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab al-Iman, dari Anas bin Malik, dia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

Artinya: “Ketika Nabi SAW memasuki bulan Rajab, beliau mengucapkan; Allohumma barik lana fi rojaba wa sya’bana wa ballighna romadhona.’”

Selain itu, juga bersumber dari hadits riwayat Imam Ahmad dalam kitab al-Musnad, dari Anas bin Malik, dia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

Artinya: “Ketika Nabi SAW memasuki bulan Rajab, beliau mengucapkan; Allohumma barik lana fi rojaba wa sya’bana wa ballighna romadhona.’”

Baca Juga:
1. Bacaan Dzikir di Bulan Rajab
2. Contoh Khutbah Jum`at Keutamaan Bulan Rajab

Dalil anjuran berpuasa di bulan Rajab

Meskipun termasuk puasa sunnah, alangkah baiknya jika kita berbondong-bondong melaksanakan puasa Rajab.

Hal ini karena fadhilah puasa Rajab sangatlah besar, bahkan Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk berpuasa pada bulan haram (bulan mulia), sebagaimana diriwayatkan dari Mujibah al-Bahukuyah, bahwa Rasulullah bersabda yang artinya,

"Puasalah pada bulan-bulan haram," (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Sahabat Usamah bin Zaid pernah berkata pada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban," Rasul menjawab: "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang," (Riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Huzaimah).

Baca Juga: Mandi Junub Saat Bulan Puasa

Keutamaan berpuasa pada bulan Rajab juga terdapat dalam hadits riwayat Imam Abu Daud dan Ibnu Majah dari al-Bahili, dia berkata:

أَتَيْت رَسُولَ اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم فَقُلْت يا رَسُولَ اللَّهِ أنا الرَّجُلُ الذي أَتَيْتُك عَامَ الْأَوَّلِ قال فما لي أَرَى جِسْمَك نَاحِلًا قال يا رَسُولَ اللَّهِ ما أَكَلْت طَعَامًا بِالنَّهَارِ ما أَكَلْته إلَّا بِاللَّيْلِ قال من أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَك قُلْت يا رَسُولَ اللَّهِ إنِّي أَقْوَى قال صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ من الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ من الحرم وَاتْرُكْ وقال بِأُصْبُعِهِ الثَّلَاثِ يَضُمُّهَا ثُمَّ يُرْسِلُهَا

Artinya: “Aku mendatangi Rasulullah Saw, kemudian aku berkata, ‘Ya Rasulullah, aku adalah laki-laki yang mendatangimu di tahun yang lalu.’ Rasul menjawab, ‘Aku lihat badanmu semakin kurus.’ Ia menjawab, ‘Ya Rasul, aku tidak makan di siang hari, aku makan hanya di malam hari.’ Rasul berkata, ‘Siapa yang memerintahmu untuk menyiksa dirimu?’ Aku berkata, ‘Ya Rasul sesungguhnya aku kuat (berpuasa).’ Rasul berkata, ‘Berpuasalah di bulan sabar dan tiga hari setelahnya, berpuasalah di bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah dari bulan haram, berpuasalah dari bulan haram dan tinggalkanlah darinya.’ Nabi Saw dengan memberi isyarat dengan ketiga jarinya seraya mengumpulkan dan melepaskannya.”

Keutamaan puasa di bulan mulia ini bahkan disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

Begitu besar fadhilah puasa sunnah Rajab sehingga sayang sekali apabila kita mampu namun tidak melaksanakannya.

Demikianlah penjelasan tentang niat dan doa puasa Rajab ini. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL