Viral, Dagangan Bubur Ibu ini Jadi Laris Saat Pakai Topeng Anonymous

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 27 Jun 2020



Viral, Dagangan Bubur Ibu ini Jadi Laris Saat Pakai Topeng Anonymous

Ibu-ibu pakai topeng anonymous - Image from www.tribunnewswiki.com

Berawal dari iseng, malah jadi laris 

Saat pandemi seperti ini memang perlu memutar otak dan memunculkan ide-ide kreatif agar dagangan tetap laris. Ibu ini bagikan kisahnya memakai topeng unik ini untuk jualan. 

Ibu pedagang bubur asal Yogyakarta ini menjadi viral dan dagangannya tambah laris saat dirinya iseng memakai topeng anonymous saat berjualan bubur.

Ibu ini berjualan bubur di Jalan H. Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, mendadak viral.

Nani Sugiarti (60) mengaku awalanya tak sengaja memakai topeng tersebut agar viral.

Ia mengaku pada awalnya ia hanya iseng gunakan topeng tersebut agar lebih aman untuk hindari penyebaran Covid-19.

Sebelum ia memakai topeng tersebut, ia mengaku jika dagangannya sangat terdampak dengan adanya pandemi Covid-19. 

Ibu 60 tahun ini menceritakan dirinya sudah membuka warung lesehan tersebut sejak lama. 

Nama warungnya dulu adalah "Nesu Mulih" yang hanya buka pada malam hari di depan Ndalem Notoprajan, Yogyakarta.

"Nama warung saya dulu Nesu Mulih, bukanya malam. Warung makan lesehan, ada ayam, ada burung puyuh," ujar Nani dilansir dari Tribunnews dilokasi jualanya, Jumat (26/06/2020).

Namun, setelah pandemi Covid-19 terus meluas, warungnya pun jadi sepi pengunjung. Akhirnya ia memutuskan untuk menutup sementara warungnya tersebut. 

"Kan ada Covid pembeli sepi, terus tutup. Kan juga tidak boleh keluar rumah, saya hanya di rumah saja," bebernya.

Setelah keadaan mulai kondusif dan ada aturan new normal itu, dirinya memutuskan untuk kembali berjualan bubur.

Mulanya Nani berjualan di depan rumahnya di Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Kemudian ia memutuskan untuk kembali membuka warungnya, ia bingung karena tidak ada penghasilan sama sekali.

"Saya kan kepikiran tidak jualan kan tidak punya uang, mau makan apa. Ya terus jualan bubur di depan rumah," ungkapnya.

Kemudian, Nani memindahkan lapak jualan buburnya ke pinggir Jalan Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Harapannya dengan begitu, pembeli akan semakin banyak karena berjualan di pinggir jalan.

"Di sini saya mulai buka dari jam 05.30 WIB sampai jam 10.00 WIB," tuturnya.

Nah, mungkin para pedagang perlu melakukan hal unik dan menarik untuk menarik konsumen di masa pandemi seperti ini. 

Bisa jadi dengan cara tersebut, kalian bisa meningkatkan penjualan bahkan lebih besar daripada sebelum adanya pandemi Covid-19. 

SHARE ARTIKEL