Ilustrasi kontraksi palsu - Image from id.pinterest.com
Ketahui perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli serta gejalanya disini
Salah satu hal yang menandakan Anda akan segera melahirkan adalah kontraksi, yaitu rahim terasa kencang selama beberapa saat, kemudian rileks kembali.
Namun perlu diketahui, tidak semua kontraksi merupakan tanda persalinan. Bisa saja kontraksi yang dialami hanyalah kontraksi palsu. Apa kontraksi palsu itu? Berikut penjelasan selengkapnya.
Kontraksi palsu adalah kontraksi dengan pola yang tidak teratur yang kerap hilang dan timbul.
Kontraksi palsu terjadi kapan? Nah, kontraksi ini umumnya mulai terasa sejak dini di trimester kedua. Akan tetapi, menurut American Pregnancy Association, kontraksi palsu biasanya lebih sering muncul di trimester ketiga, khususnya pada saat menjelang waktu melahirkan.
Sehingga jika Anda mengalami kontraksi palsu 7 bulan ataupun kontraksi palsu usia 35 minggu, itu merupakan hal yang sangat wajar.
Kontraksi palsu seperti apa, sih? Sebenarnya sama halnya dengan kontraksi asli atau kontraksi yang sebenarnya, kontraksi palsu ini juga membuat perut Bunda terasa mengencang.
Perbedaannya terletak di lama waktu berlangsungnya kontraksi, karena kontraksi palsu atau Braxton-Hicks ini cenderung lebih singkat, yaitu sekitar 30-60 detik saja atau paling lama sekitar 2 menit.
Bisa dibilang, kontraksi palsu adalah cara tubuh untuk mempersiapkan serta menyambut proses persalinan. Di sini, sebenarnya Bunda dapat berlatih sedikit demi sedikit untuk menerapkan teknik pernapasan yang tepat sebelum kontraksi yang asli benar-benar datang.
Meskipun demikian, tidak semua wanita yang hendak bersalin akan mengalami kontraksi palsu ini. Dalam beberapa kasus, Bunda bisa saja langsung merasakan kontraksi asli yang berlangsung sekitar 5-10 menit. Meskipun sebelumnya mungkin tidak mengalami kontraksi palsu terlebih dahulu.
Baca Juga: Perkembangan Janin 6 Bulan ini yang Harus Dilakukan Bunda
Apakah ada kemungkinan terjadi kontraksi palsu terus menerus?
Dilansir dari laman hellosehat, kontraksi palsu digambarkan sebagai rasa kencang di bagian perut yang tidak teratur. Ketidaknyamanan ini biasanya datang dan pergi di saat-saat tertentu.
Kontraksi palsu biasanya berupa kram perut dalam taraf ringan, dan mirip seperti kram ketika sedang menstruasi. Rasa tidak nyaman dari kontraksi palsu ini berpusat di sekitar perut bagian bawah.
Meskipun begitu, kontraksi palsu tidak memicu terjadinya pembukaan rahim yang menandakan persalinan akan segera datang. Jadi, apabila Anda tengah mengalami gejala kontraksi palsu, Anda tidak perlu panik dan masih bisa sedikit bersantai di rumah.
Berbeda dengan kontraksi asli yang terjadi menjelang persalinan, ketika dibawa beraktivitas, berjalan-jalan, atau berganti posisi saat tidur, kontraksi palsu dapat segera hilang dengan sendirinya.
Selain itu, kontraksi palsu juga akan menimbulkan tanda sebagai berikut:
Kontraksi palsu umumnya terjadi berapa hari sebelum melahirkan? Nah, menjelang melahirkan, Bunda akan mengalami kontraksi yang konsisten atau teratur, kontraksi ini dinamakan kontraksi asli.
Kontraksi asli terjadi pada otot-otot rahim (myometrium) sebagai pengaruh dari produksi hormon oksitosin yang meningkat menjelang persalinan.
Kontraksi ini merupakan proses untuk mendorong janin keluar secara perlahan melalui uterus bawah hingga akhirnya keluar atau lahir dengan selamat.
Kontraksi asli yang dialami akan terasa makin sering, makin lama waktunya, dan makin kuat terasa, dan biasanya juga akan disertai mulas atau nyeri seperti kram perut.
Selain itu, perut Bunda juga akan terasa lebih kencang. Nyeri yang dirasakan terjadi di bagian atas atau bagian tengah perut atas, atau pada puncak kehamilan (fundus), pinggang, panggul dan perut bagian bawah.
Baca Juga:
1. Makanan untuk Ibu Hamil Trimester Pertama, Kedua, dan Ketiga
2. Anemia Pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Perlu dibedakan antara kontraksi asli dan kontraksi palsu (braxton hicks) yang biasanya terjadi pada akhir trimester kedua.
Kontraksi palsu berlangsung lebih pendek waktunya (kurang dari satu menit), tidak terlalu sering atau tidak teratur, tidak terlalu kuat, rasa sakit yang ditimbulkan tidak bertambah kuat seiring bertambahnya waktu, dan tanpa disertai rasa nyeri ataupun mulas.
Kontraksi palsu terjadi di paha bagian dalam dan punggung, bukan di perut bagian bawah. Kontraksi ini bisa dikatakan sebagai suatu mekanisme latihan dari rahim untuk lebih bersiap-siap nanti saat tiba waktunya melahirkan.
Jadi, kontraksi palsu tidak akan menyebabkan lahirnya bayi. Karena umumnya rasa tidak nyaman yang ditimbulkan akan hilang atau berkurang jika Bunda berjalan atau mencoba berbaring.
Bagaimana cara membedakan kontraksi asli dan palsu? Nah, untuk memastikannya, catatlah frekuensi terjadinya kontraksi, kekuatan serta lamanya kontraksi tersebut dengan memanfaatkan stopwatch ataupun jam tangan.
Bunda juga bisa meminta suami untuk membantu melakukan pencatatan ini. Sekali lagi, kontraksi asli ditandai dengan kontraksi secara berkala, lama, dan kuat. Lamanya sekitar 45-75 detik dengan kekuatan kontraksi yang semakin lama semakin bertambah kuat.
Ketika merasa mulas, apabila Bunda menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras. Selain itu, jarak kontraksinya akan bertambah sering, misalnya permulaan 10 menit sekali kemudian menjadi dua menit sekali.
Itulah tadi penjelasan tentang kontraksi palsu ini. Apabila Bunda merasakan kontraksi yang semakin kuat dan semakin sering, segera menemui dokter kandungan atau bidan, karena bisa jadi persalinan sudah dekat. Semoga bermanfaat.