Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Penulis Unknown | Ditayangkan 31 Mar 2017

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Minum air putih cukup setiap harinya memang bisa bantu menjaga kesehatan tubuh. 

Tapi ternyata bukan cuma banyaknya air putih saja yang perlu kita perhatikan tapi juga cara kita meminumnya. 

Posisi tubuh saat minum air putih ternyata bisa memberi dampak yang cukup signifikan terhadap kesehatan.

Sebaiknya kalau minum air putih itu dengan posisi duduk. Jangan berdiri. Kenapa? 

Karena ternyata minum air putih sambil berdiri itu bisa memberi sejumlah dampak negatif. 

Selengkapnya, yuk kita ikuti infonya di sini.

Baca Juga Keajaiban Minum Air Putih Saat Perut Kosong Selama Sebulan, Ini yang Akan Kamu Dapatkan

Bahaya Minum Sambil Berdiri

1. Berisiko terkena artritis

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Info ini mungkin sangat mengejutkan, ya. Kok bisa sih cuma minum sambil berdiri saja bisa menyebabkan artritis? 

Minum air sambil berdiri bisa mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. 

Akibatnya bisa terjadi penumpukan cairan di sendi-sendi tubuh dan menyebabkan artritis.

Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.

2. Mengganggu sistem pencernaan

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Minum air sambil berdiri, maka air akan mengalir melewati usus dan menciprat ke dinding perut. 

Cipratan ini bisa mengakibatkan kerusakan sistem pencernaan dalam jangka panjang karena merusak dinding perut dan saluran pencernaan.

Sementara kalau minum sambil duduk, otot dan sistem saraf dalam kondisi rileks dan membuat cairan yang diminum bisa cepat dicerna dengan baik bersamaan dengan makanan lain.

3. Haus susah hilang

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Ternyata haus bakal susah hilang kalau minum air putih sambil berdiri. 

Malah rasanya haus nggak hilang-hilang. Ada baiknya untuk minum sambil duduk dan menyesap air minum sedikit demi sedikit.

4. Ginjal tak bisa menyaring air dengan baik

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Minum air sambil berdiri membuat proses penyaringan yang dilakukan ginjal tak optimal. 

Bahkan kotoran bisa menumpuk di ginjal dan kandung kemih yang bisa menyebabkan gangguan saluran kemih. 

Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan permanen di ginjal.

5. Tak bisa mengencerkan kadar asam di dalam tubuh

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Air memang sebaiknya diminum sedikit dan perlahan-lahan sambil duduk. 

Dengan begitu, air bisa bantu mengencerkan kadar asam di dalam tubuh yang disesuaikan dengan proporsi air yang dibutuhkan tubuh.

Jadi kalau minum air sambil berdiri, proses pengenceran kadar asam ini bisa terganggu.

6. Menyebabkan ulser dan heartburn

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Minum air sambil berdiri, air akan mengalir dan menciprat ke area kerongkongan bagian bawah dengan cukup keras. 

Hal ini bisa mengganggu sfingter (kumpulan serabut otot yang berbentuk seperti cincin yang bekerja untuk menutup jalur atau pembukaan alamiah pada tubuh) dan bisa menimbulkan sensasi terbakar di kerongkongan karena zat asam di perut naik ke atas.

Minum sambil berdiri juga meningkatkan risiko terkena ulser dan heartburn. 

Heartburn merupakan gejala utama dari penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yang terjadi ketika isi lambung kembali naik ke kerongkongan (Esofagus).

Baca Juga : 9 Manfaat Luar Biasa Minum Air Jeruk Nipis

7. Saraf-saraf menegang kalau minum sambil berdiri

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Disadari atau tidak, saraf tubuh bisa menegang saat kita minum dalam keadaan berdiri. 

Sebaliknya, jika kita minum sambil duduk maka sistem parasimpatetik akan terkondisikan lebih rileks sehingga saraf tak akan tegang.

Proses penyerapan air minum dan pencernaan pun bisa berjalan dengan lebih baik.

8. Luka pada lambung

Bahaya Minum Sambil Berdiri Menurut Penelitian

Pada saat minum sambil berdiri kondisi air yang masuk kedalam lambung secara tiba tiba akan mengalir secara tidak merata dan menyebabkan makanan dalam lambung sulit untuk dicerna. 

Hal ini dapat melukai dinding lambung dan membuat luka yang memicu seseorang mengalami peradangan lambung yang nantinya bisa meningkatkan kadar asam lambung dalam lambung.

SHARE ARTIKEL