Memang Islam Melarang Nitip Anak ke Orang Tua, Tapi Jika Terpaksa Pertimbangkan Syarat ini

Penulis Unknown | Ditayangkan 17 Apr 2018

Memang Islam Melarang Nitip Anak ke Orang Tua, Tapi Jika Terpaksa Pertimbangkan Syarat ini
foto via merdeka.com

Benar sih dosa...

Jika menitipkan anak kepada orangtua, 

Tapi jika dalam keadaan terpaksa boleh, asal dengan syarat ini harus dilakukan dan diketahui para orangtua sebelum menitipkan anak,,,,,,

Saat ini para ibu bekerja di luar rumah bukanlah hal yang aneh.

Banyak para wanita yang mengejar karir demi alasan ekonomi untuk membantu keuangan keluarga.

Sehingga hal ini tak sedikit para ibu yang akhirnya harus menitipkan anak-anaknya kepada orang tuanya.

Dengan alasan sibuk dan bekerja di luar akhirnya anak dititipkan dan meninggalkan kewajiban utama merawat dan mendidik anak.

Baca Juga : Islam Pun Melarangnya, Menitipkan Anak Kepada Orangtua Itu 'Dosa'

Seharusnya hal seperti ini menjadi bahan renungan  para orang tua khususnya para ibu.

Apakah menitipkan anak merupakan hal yang wajar atau malah menjadi hal yang sebenarnya malah menyita tenaga para orangtua yang kita titipi untuk merawat anak.

Beberapa hal yang harus menjadi bahan renungan dan evaluasi bagi orang tua yang suka menitipkan anaknya terutama kepada ibu sendiri atau ibu mertua

1. Bertanyalah kepada diri sendiri, apakah perbuatan kita meringankan beban orang tua  atau malah sebaliknya? 
2. Sudah luruskah niat kita karena semata-mata untuk membahagiakan keluarga atau hanya untuk mengejar karir dunia semata 
3. Apakah orangtua lebih baik dalam mengasuh anak terutama dalam hal perkembangan jaman? 
4. Masih kuatkah orangtua kita yang sudah lanjut usia untuk mendidik anak-anak kita? Sedangkan keaktifan anak kadang membuat kita lelah? 
5. Meskipun kita memberikan imbalan berupa uang, sudah layakkah kita melakukan hal tersebut? Karena orangtua bisa saja tersinggung, imbalan yang kita berikan merupakan gaji karena mendidik anak bukan karena sebagai wujud bakti anak kepada orangtua. 
6. Tanyakan apakah orangtua merasa terhibur dengan kehadiran cucu atau malah sebaliknya 
7. Perhatikan dengan seksama apakah anak-anak yang kita titipkan cenderung nakal dan menyusahkan? 
8. Betulkah hal tersebut dibenarkan oleh syariat agama?
Apabila dalam diri kita menitipkan anak karena mengejar kepentingan dunia dan malah membuat orangtua yang kita titipi anak merasa terganggu dan terbebani, sesungguhnya kita telah berbuat aniaya dan dzalim kepada mereka.  Jika mereka merasa terbebani maka kita telah melakukan perbuatan dosa.

Baca Juga : Bertaubat Setelah Orangtua Meninggal, Apakah Dosa Kita Bisa Diampuni?

"Adalah Dosa dan aniaya menitipkan anak kepada orangtua dengan alasan mengejar karier dunia"

Setidaknya kita telah melakukan 2 hal perbuatan salah dan termasuk kategori dosa yaitu meninggakan kewajiban untuk mengasuh dan mendidik anak serta kita telah melakukan perbuatan aniaya dan dzalim kepada orangtua.  Alangkah terpujinya apabila kita bisa meringankan beban orangtua dan membahagiakan mereka dimasa-masa tuanya.

Sebagai Bahan Catatan untuk para ibu dan ayah sebagai orangtua

Para Orang tua memiliki 3 peran utama yaitu

1. Merawat fisik anak agar tumbuh kembang dengan sehat, 

2. Proses sosialisasi anak agar belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya, 

3. Serta kesejahteraan psikologis dan emosional anak.

Kewajiban dari orang tua yang harus dipenuhi yaitu hak anak untuk hidup, nama yang baik, disembelihkan aqiqahnya, ASI 2 tahun, makan/minum/pakaian, pendidikan agama, pendidikan sholat, tempat tidur terpisah antara pria dan wanita, pendidikan adab, pengajaran Al-quran/baca tulis, perawatan dan pendidikan kesehatan/kebersihan, pengajaran keterampilan, kasih sayang, keamanan, dan perlindungan.

Baca Juga : 4 Kesalahan Orangtua yang Membuat Kakak Membenci Adiknya

Etika menitipkan anak pada orang tua mungkin bisa dirangkum sebagai berikut:

1. Awali semua dengan rasa “tidak enak”.

2. Jangan mentang-mentang itu orang tua atau mertua sendiri, lantas kita bisa seenaknya menitipkan anak. Kita sudah jadi orang tua, lho, anak adalah tanggung jawab kita sepenuhnya, bukan orang lain meski itu kakek dan neneknya sendiri.

3. Penuhi kebutuhan anak agar tidak membebani ortu kita.
4. Jangan sampai menyusahkan ortu secara fisik dan finansial sekaligus.

5. Berbeda pola asuh dengan ortu? Terima sajalah. Itu, kan, risiko yang kita ambil saat memutuskan untuk menitipkan anak pada ortu, bukan? Kalau tidak mau, ya, jangan titipkan anak, dong.

Baca Juga : 7 Kesalahan Orangtua yang Harus Dihindari Saat Mendisiplinkan Anak

6. Kalau memang ada yang mengganjal sekali, utarakan dengan hati-hati. Kita bisa kan bersikap ekstra hati-hati bahkan memanjakan ART/nanny dengan tujuan agar mereka tidak mudik? Lalu kenapa sama ortu sendiri nggak bisa? Padahal mereka yang melahirkan dan mengasuh kita sejak kecil, lho.

7. Kasih sayang ibu sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah. Ingat pepatah tersebut?

Oleh karena itu, sebanyak apapun saya memberi uang atau harta benda pada ortu dan mertua, tetap tidak akan mampu membalas semua yang pernah mereka berikan.

Apalagi jika ortu kita sehari-hari membantu mengasuh anak. Sebisa mungkin berikan uang bulanan meski hanya sedikit. Kalau ortu menolak, berikan hadiah-hadiah kecil sebagai kejutan. Entah itu makanan kesukaannya, blus cantik atau pajangan favorit. Minimal, berikanlah perhatian kepada mereka
SHARE ARTIKEL