Kejam, Aksi Premanisme Terhadap Kakek Penjual Celengan ini Bikin Geram

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 21 Apr 2018
Kejam, Aksi Premanisme Terhadap Kakek Penjual Celengan ini Bikin GeramFoto via detik.com

Hingga luka dikepala yang harus dijahit sebanyak itu

Tak tega melihatnya, kepala berlumuran darah, aksi premanisme semakin tinggi bahkan tak memandang korbannya, seperti yang terjadi pada kakek penjual celengan ini, hal ini yang jadi penyebabnya tingkat premanisme meningkat dan yang harus diberantas. 

Kisah dan foto kakek dengan luka di kening beredar di media sosial. Dalam keterangan foto, kakek itu menjadi korban pemukulan preman. Seperti apa faktanya?

Dalam keterangan foto yang ramai di media sosial, tertulis kakek tersebut terluka karena dipukuli preman. Seperti yang diunggah salah satu akun Instagram @ndorobeii. Pemilik akun menguggahnya Jumat (20/4) malam.

Baca juga : Kronologi Guru Tampar Murid, Serta Efek Tamparan yang Bisa Bikin IQ Jongkok

"Kepada sahabatku di manapu berada terutama yg tinggal di Kudus. Tlg yg dekat merapat. Infokan ke Dinsos Kudus, kepada bapak polisi yg bertugas di wilayah Kudus. Mohon dengan sangat untuk kroscek dan menindak lanjut, tentang kejadian penganiayaan dan pemalaka terhadap kakek tua itu," tulisnya.

"Tolong usut dan tangkap pelakunya. Ini tidak boleh dibiarkan. Info yang saya dapat sbb : kakek penjual celengan tanah ini dipukuli karena diperas oknum/preman, kemarin pada 19 April 2018. Kakek korban kekerasan tersebut kemudian dipindah di sekitar SMP 5 Kudus. Dengan kondisi luka seperti di foto. Namu kakek tersebut hanya diam dan tetap jualan di Perempatan Proliman. Melihat luka beliau yag cukup parah, ada warga yang membawa ke Klinik Pratama As Syifa di Langgar Dalem," lanjutnya.

"Alhamdulilah sudah mendapatkan perawatan di sana (5 jahitan). Di dapat informasi tempat tinggal beliau di daerah Kedungwaru. Ketika ada yg pengin mengantarkan beliau ke rumah, beliau bersikeras ingin di Kudus sampai daganganya habis."

"Untuk sementara maka pemberian warga sekitarnya dan ada juga yang membatu jajaran pegawai kesehatan Klinik Pratama As Syifa telah merawat beliau dengan biaya pribadi serta dibatu diberi jaket," kutip detikcom dari akun itu.

Postingan asli dari instragram @lambe_turah

. Kakek penjual celengan tanah ini dipukul karena diperas oknum/preman, kemarin pd tgl 19 April 2018 Kakek korban kekerasan tsb kemudian pindah disekitar Smp 5 Kudus Dengan kondisi Luka seperti di foto. Namun kakek tsb hanya diam Dan ttp jualan di perempatan Proliman. Melihat luka beliau yang cukup parah, Ada WARGA yg membawa ke klinik Pratama As Syifa Langgar Dalem dan alhamdulillah,sudah mendapatkan perawatan disana (5 jahitan) Didapat informasi kalau tempat tinggal beliau di daerah Kedungwaru Ketika Ada yg pengin mengantarkan beliau ke rumah,beliau bersikeras ingin di Kudus sampai dagangan celengannya habis . Untuk sementara makan pemberian warga sekitarnya ada dan juga turut membantu jajaran pegawai kesehatan klinik Pratama As Syifa telah meawat beliau dengan biaya pribadi serta di Bantu di beri jaket . Info : Preman yang telah menganiaya Dan memeras kakek Ini katanya beraksi di area Proliman s/d sepanjang Smp 5 Kudus, pelaku Ada 2 orang
A post shared by Bukan Akun Haters / Fanbase 😘 (@lambe_turah) on

Kakek penjual celengan tanah ini dipukul karena diperas oknum/preman, kemarin pd tgl 19 April 2018

Kakek korban kekerasan tsb kemudian pindah disekitar Smp 5 Kudus
Dengan kondisi Luka seperti di foto.

Baca juga : Marak Tren Hijab Ala Pocong, Hal Penting ini Jadi Terlupakan Dibalik Makna Hijab

Namun kakek tsb hanya diam Dan ttp jualan di perempatan Proliman. Melihat luka beliau yang cukup parah, Ada WARGA yg membawa ke klinik Pratama As Syifa Langgar Dalem dan alhamdulillah,sudah mendapatkan perawatan disana (5 jahitan)

Didapat informasi kalau tempat tinggal beliau di daerah Kedungwaru
Ketika Ada yg pengin mengantarkan beliau ke rumah,beliau bersikeras ingin di Kudus sampai dagangan celengannya habis

Untuk sementara makan pemberian warga sekitarnya ada dan juga turut membantu jajaran pegawai kesehatan klinik Pratama As Syifa telah meawat beliau dengan biaya pribadi serta di Bantu di beri jaket

Info :
Preman yang telah menganiaya Dan memeras kakek Ini katanya beraksi di area Proliman s/d sepanjang Smp 5 Kudus, pelaku Ada 2 orang

Sontak hal itu cepat mendapatkan respons berupa komentar. Banyak dari warganet yang menaruh belas kasihan kepada si kakek. Akun Inkapramitia menulis 'Ya Allah paling ga tega lihat orang tua gini."

Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Onkoseno G Sukahar mengatakan, informasi seorang kakek dengan luka di pelipis memang ramai di medsos.

"Kami akan cek dulu. Memang ramai di medsos," kata Onkoseno melalui pesan pendek ke detikcom.

Baca juga : Bukan Cari Istri Baru, ini yang Dilakukan Suami Idaman Saat Istrinya Sakit

Diwawancara terpisah, Satpol PP Kudus Djati Solechah mengatakan, pihaknya telah ikut membantu kakek bermama Paring itu. Paring merupakan penjual kendi yang biasa mangkal di jalan Sunan Muria, Kudus.

"Di lokasi barat traffic light Barongan untuk diantar ke rumahnya karena yang heboh di masyarakat habis dipalak sama preman terluka di bagian pelipis kepala," kata Djati saat dihubungi detikcom.

Menurutnya Paring mengalami luka ringan. Kepada Djati, Paring mengaku terluka karena jatuh, bukan karena pukulan. Paring juga sudah diantarkan ke rumahnya di Karanganyar, Demak.

"Di lokasi diterima pak Kadus Bapak Mujiono dan Bhabinkantibmas dan keluarga," pungkasnya.

Lebih lanjut, petugas Satpol PP saat ini sudah mengantarkan Paring ke rumahnya, yakni Demak. Sampai di sana, petugas disambut baik oleh Kepala Desa setempat beserta Babinkantipmas dan keluarga. Mereka mengucapkan terimakasih lantaran korban sudah diantarkan pulang.

Inilah Penyebab Suburnya Premanisme di Indonesia

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, mengatakan, premanisme berawal dari individu atau kelompok yang datang ke kota untuk mencari penghidupan. ''Mereka datang ke kota dengan kemampuan dan ketrampilan yang sangat minim,'' ujar Boy.

Mereka harus berupaya untuk tetap bertahan di tengah kerasnya persaingan hidup di perkotaan. Sehingga mereka pun hanya memperoleh kesempatan untuk bertahan hidup dalam kondisi yang juga serba terbatas. “Misalnya hanya menjadi tukang parkir, keamanan pasar, pengamen dan lainnya,” lanjut Boy.

Dari persaingan hidup yang keras itulah, para pendatang yang tak memiliki kemampuan dan keterampilan akhirnya memilih terjun dalam dunia premanisme.

Menurut Boy, untuk mengatasi masalah premanisme tak cukup dengan upaya refresif. Namun, kata dia, perlu ada upaya-upaya preventif untuk mencegah munculnya premanisme.

Untuk itu, kata dia, para pemangku kepentingan harus ikut memikirkan mengapa premanisme ini ada di tengah-tengah masyarakat. Agar para pemuda tak terjun dalam dunia premanisme, Boy menyarankan agar pemerintah memberikan pelatihan keterampilan, membuka kesempatan kerja atau kegiatan- kegiatan lainnya yang solutif.

Karenanya,  menangani masalah premanisme, tidak cukup berhenti pada upaya pembinaan dan penindakan hukum. Butuh keterlibatan dan dukungan para pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah (pemda) dan instansi terkait lainnya.
SHARE ARTIKEL