Detik-detik Bocah Tergilas Mobil Saat di Pom Bensin, Orang Tua Tidak Sadar Sibuk Sendiri

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 01 Dec 2020

Detik-detik Bocah Tergilas Mobil Saat di Pom Bensin, Orang Tua Tidak Sadar Sibuk Sendiri

Bocah dan kedua orang tuanya di Pom bensin - Image from style.tribunnews.com

Miris, bocah kecil ini tertabrak dan tergilas mobil 

Saat itu kedua orang tuanya sibuk membeli bensin. Sang ayah memajukan kendaraan motornya, sedangkan sang ibu sibuk melihat isi dalam tas dan mengabaikan sang anak. Diduga saat itu, sang anak berada di 'blind spot', ini videonya.

Sebuah video jadi viral di media sosial, lantaran seorang bocah lepas dari pengawasan orang tua saat membeli bensin.

Video rekaman bocah tertabrak dan tergilas mobil di CCTV sebuah pom bensin membuat banyak warganet prihatin. 

Bagaimana tidak, saat kedua orangtuanya sudah berpindah tempat setelah mengisi bensin, bocah ini tetap diam berdiri di tempatnya. 

Alhasil mobil di belakangnya pun langsung tancap gas, menabrak dan bahkan sempat menggilasnya. Video miris tersebut viral setelah diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo, pada Minggu (29/11/2020).

Sementara itu, peristiwa tersebut diketahui terekam pada Sabtu (28/11/2020) pagi, sekitar pukul 09.19. 

Kronologi Kasus Tabrakan 

Dari cuplikan tayangan rekaman tersebut, kejadian bermula ketika ayah dan ibu bocah laki-laki itu selesai mengisi BBM untuk sepeda motornya. 

Setelah mengisi BBM, sang ayah langsung mendorong sepeda motornya menjauhi pompa pengisian bahan bakar. 

Sedangkan ibunya berjalan mengikuti si bapak dari belakang, sambil melihat-lihat ke dalam tas. Nahasnya, si ibu terlihat tidak menggandeng anak laki-lakinya. 

Anak yang semula berdiri di samping ibunya di depan pompa bensin itu juga tampak tidak melangkah maju mengikuti kedua orang tuanya.

Hingga akhirnya kejadian tragis pun terjadi, mobil yang awalnya mengantri di belakang mereka kemudian berjalan dan menyeruduk si anak kecil.

Anak kecil itu pun terjatuh dan diduga sempat tergilas oleh ban mobil yang sedang melaju itu. Terbukti dari gerakan mobil yang tampak seperti menaiki sesuatu setelah menabrak bocah kecil itu. 

Sementara itu, dari video rekaman CCTV yang telah di buramkan tersebut, posisi si anak setelah diseruduk tampaknya berada tepat di depan ban mobil.

Orang Tua Baru Sadar dan Histeris 

Orang tua bocah malang tersebut juga tampaknya baru menyadari insiden yang menimpa anaknya, saat petugas SPBU di lokasi tersebut berteriak kencang. 

Ibu kemudian sontak menoleh dan langsung berlari histeris ke arah anak yang sudah tergilas mobil. 

Ia kemudian sempat menepuk-nepuk bagian depan mobil, meminta pengemudi mobil memundurkan kendaraannya.

Anak laki-laki itu pun kemudian berhasil dikeluarkan dari bagian bawah mobil dan langsung digendong oleh kedua orang tuanya.

Hingga berita ini ditulis, tidak diketahui pasti dimana lokasi rekaman CCTV tersebut. Sejauh ini, juga belum didapat keterangan resmi dari pihak terkait mengenai siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sementara itu, dari keterangan yang ditulis oleh akun pengunggah video tersebut menyebutkan, bahwa bocah malang itu sempat diselamatkan.

Namun tidak ada laporan lebih lanjut mengenai cedera yang dialami oleh si bocah akibat kecelakaan yang menimpanya.

Warganet Salahkan Orang Tua 

Atas beredarnya video tersebut, banyak warganet yang menilai kecelakaan itu terjadi karena kelalaian orang tua.

Banyak warganet yang menilai bahwa bocah itu bisa tertabrak karena posisinya berada di titik buta atau blind spot. Akibatnya sopir tidak begitu jelas melihat keberadaannya hingga akhirnya menabrak anak tersebut. 

"Orangtuanya meleng, sopir juga gabisa liat karna blind spot," tulis warganet.

"Mobil itu ada titik buta, bagian bagian yang ga bisa di lihat dan terlihat, jangan salahin supir juga, kalo ga pernah bawa mobil ya gatau titik buta itu di mana, salahin tuh ortu nya, sibuk sendiri gamantau anak," timpal warganet lainnya.




Kasus ini jadi pembelajaran penting bagi orang tua, agar senantiasa mengawasi anak-anaknya saat berada di tempat publik. Sebab anak-anak cenderung belum bisa menjaga dirinya jika dalam kondisi bahaya.

SHARE ARTIKEL