Masyaallah, 27 Napi UEA Resmi Jadi Muallaf karena Kebaikan Petugas Muslim

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 27 Jan 2021

Masyaallah, 27 Napi UEA Resmi Jadi Muallaf karena Kebaikan Petugas Muslim

Ilustrasi narapidana - Image from pantau.com

Hatinya tersentuh saat melihat perilaku baik petugas muslim 

Kisah ini menjadi bukti bahwa hidayah bisa datang darimana saja. Dan dakwah tidak terbatas pada kegiatan ceramah atau memberikan ajaran semata, tapi juga bisa dari perilaku. 

Sejumlah 27 narapidana dari berbagai negara yang menghuni penjara Ras Al Khaimah, Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan untuk pindah agama dan memeluk Islam. 

Takjub, mereka mengaku pindah ke ajaran Islam karena melihat perlakuan baik dari petugas Muslim ketika menjadi narapidana. 

“Perilaku baik Muslim dan kursus pengantar tentang Islam membuat kami merenungkan tentang Islam, yang pada akhirnya membantu kami dalam mengambil keputusan untuk menjadi Muslim,” ujar salah satu narapidana, dilansir dari Khaleej Times, Minggu (24/1/2021).

Tidak Membeda-bedakan Narapidana 

Kepolisian Ras Al Khaimah mengungkapkan mereka tidak membeda-bedakan dalam merehabilitasi semua narapidana, terlepas dari agama, bahasa, atau latar belakang etnis mereka.

“Kami memberikan kepercayaan diri kepada para narapidana dan membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, sejalan dengan visi Kementerian Dalam Negeri yang bertujuan untuk mencapai keadilan, integritas, dan kewarganegaraan yang positif,” ujarnya. 

Lembaga Pemasyarakatan dan Pemasyarakatan RAK menjelaskan bahwa ratusan narapidana mendapat manfaat dari program rehabilitasi dan pelatihan yang diberikan. 

“Program tersebut bertujuan untuk membantu narapidana berintegrasi lebih baik ke dalam masyarakat setelah menjalani hukuman mereka,” jelasnya.

Program-program Saat Rehabilitasi

Program-program yang dilakukan diantaranya adalah kursus menghafal Al Quran, mengajarkan mereka tentang pasar tenaga kerja dan membekali mereka dengan keterampilan kewirausahaan dan kejuruan, menghadiri sekolah dan perpustakaan, dan berbagai kegiatan lainnya. 

“Kami memberikan pendidikan dan pelatihan kejuruan kepada narapidana, termasuk pertukangan kayu, menjahit, melukis, dan kerajinan tangan, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan narapidana, pada gilirannya membantu mereka memperoleh kepercayaan diri untuk berintegrasi ke dalam masyarakat setelah menjalani masa jabatan mereka,” ujarnya.

Program rehabilitasi juga memberikan pengalaman praktis untuk membantu para narapidana dalam mendapatkan pekerjaan. 

Produk dan kerajinan yang dibuat oleh para narapidana telah dipajang dan dijual kepada konsumen di berbagai acara.

Masyallah, ini adalah bukti bahwa perilaku dan akhlak kita bisa menjadi dakwah dalam diam yang sangat efektif untuk mensyiarkan ajaran Islam. 

Semoga dengan cerita ini, umat Islam bisa terus berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berakhlak mulia dan menjadi penolong agama Allah. 

Inshaallah, amalan kebaikan tersebut akan berbalas ganjaran yang besar dari Allah SWT.

SHARE ARTIKEL