Lagi, Gempa Bumi Magnitudo 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 22 Jan 2021

Lagi, Gempa Bumi Magnitudo 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Foto kerusakan rumah akibat gempa - Image from sindonews.com

Setelah Sulbar, Sulawesi Utara juga diguncang gempa 

Dikabarkan gempa bumi terjadi pada Kamis malam, warga mengungkapkan getaran gempa terasa cukup lama. Ini penjelasan BMKG mengenai penyebab dan juga letak pusat gempa. 

Kabar duka datang dari Sulawesi Utara. Gempa bumi magnitudo 7,1 mengguncang wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya pada Kamis (21/1/2021). 

Warga merasakan gempa ini memiliki guncangan yang lama. 

Diinformasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 19.23 WIB.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko mengungkapkan bahwa pusat gempa berada di 134 kilometer timur laut Melonguane, Sulawesi Utara. Tepatnya pada kedalaman 154 kilometer. 

"Gempa magnitudo 7,1 ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, pada Kamis. 

Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa ini dirasakan warga yang berada di wilayah Kota Manado, Minahasa, Sangihe, Talaud, Bitung, Tomohon, dan Bolaang Mongondow Selatan.

Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Rivolius Pudihang mengungkapkan, di Sangihe gempa juga terasa cukup lama. 

"Untuk saat ini kondisi masih aman. Belum ada info lebih," katanya lewat pasan singkat saat dikonfirmasi.

Penyebab Gempa Bumi 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, bahwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 di Sulawesi Utara ini disebabkan aktivitas subduksi lempeng Filipina. 


Sampai saat ini dilaporkan ada beberapa rumah yang rusak ringan hingga berat di sejumlah titik terjadinya gempa. Meski begitu belum ada kabar lanjutan mengenai adanya korban tewas ataupun luka-luka. 

Menanggapi adanya gempa bumi ini, BMKG menyarankan pada masyarakat agar tetap tenang dan tak terpengaruh oleh isu-isu hoaks yang bertebaran di media sosial.

SHARE ARTIKEL