Ciri Khusus Orang Miskin yang Akan Banyak Masuk Surga

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 19 Apr 2018
Ciri Khusus Orang Miskin yang Akan Banyak Masuk Surga
Foto via kanalaceh.com
Alasan kenapa orang miskin banyak yang masuk surga?

Miskin yang seperti apa? Seperti ini...

Banyak orang Islam yang berpendapat bahwa umat Islam harus kaya sehingga bisa membantu orang lain.

Baca juga : Buat Semua Istri, ini Keutamaan Buru Buru Mandi Bila Haid Sudah Selesai

Pendapat itu tentunya tidak salah, namun kekayaan itu harus didapat dengan cara yang benar sesuai dengan syariat. Bukan wal keduwal sing penting kontal halal ora peduli kadal lan proyek aspal.

Pada sisi lain, tidak bisa dipungkiri ada hadis dari Nabi Muhammad saw.  yang menegaskan bahwa kebanyakan penghuni surga adalah orang-orang miskin. (Hr. Bukhari. No. Hadis 6228).

Terlepas dari argumen diatas, ternyata menurut ajaran Islam di Syurga kelak lebih banyak dimasuki orang-orang miskin. Hal ini sesuai dengan hadis nabi yang artinya; “Saya pernah melihat surga, aku lihat kebanyakan penduduknya adalah orang miskin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang miskin yang sabar atau yang bagaimana?.

Ada sebuah pertanyaan: Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Ustadz di hadiskan disebutkan bahwa penghuni surga kebanyakan bahwa kebanyakan orang miskin. Pertanyaannya orang miskin yang seperti apa, soalnya pandangan ana kebanyakan orang miskin banyak yang fasik, mohon penjelasannya. Syukron

Jazzakallahu khair

(Dari Antoni di Karawang)

Jawab: Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokaatuh

Tentunya yang dimaksud oleh hadits yaang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tersebut adalah orang-orang miskin yang memang layak untuk masuk jannah, baik masuk secara langsung tanpa singgah di neraka terlebih dahulu, maupun yang masuk surga belakangan setelah dibersihkan dosa-dosanya di neraka.

Nah, jika kita perhatikan secara global/umum, antara orang kaya dan orang miskin dari umat islam ini jumlahnya lebih banyak yang mana?

Mungkin di sebagian negara timur tengah orang kayanya lebih banyak, namun untuk mayoritas negeri-negeri muslim adalah sebaliknya. Contohnya di indonesia saja berapa persen yang hidup di bawah garis kemiskinan?

Otomatis jika calon-calon penghuni jannah adalah kaum muslimin saja, dan mayoritas kaum muslimin (sejak dahulu sampai menjelang hari kiamat) adalah fakir-miskin, maka otomatis mereka lah yang paling banyak menghuni jannah nantinya.

Baca juga : Posisi Duduk Seperti ini Memang Enak, Tapi Dimurkai Allah, Gitu Kok Banyak yang Melakukan

Nah, kalau hari ini banyak orang miskin yang fasik, maka selama ia tidak melakukan hal-hal yang membatalkan keislamannya sampai ia mati, maka kefasikan tersebut tidak menjadikan dia haram untuk masuk surga. Demikian menurut keyakinan ahlussunnah wal jamaah.

6 spesifik mengapa orang miskin lebih banyak masuk syurga diantaranya

1. Senyum sebagai Sedekah

Tidak dipungkiri, tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Maknanya, pemberi dianggap lebih baik dari pada yang diberi. Jika ingin menjadi individu yang memiliki ‘tangan diatas’, tidak ada jalan lain selain menjadi insan yang berekonomi atau berfinasial tinggi dari orang biasa.

Bahasa sederhananya, kaya lebih baik daripada miskin sebab bisa membantu dan bersedekah untuk pihak lain yang membutuhkan.

Lalu bagaimana dengan orang miskin yang ingin bersedekah? Ternyata Allah maha adil, bagi yang kaya Ia berikan harta untuk bersedekah, sedangkan bagi yang miskin dapat melakukannya dengan menebar senyum.

Nabi bersabda yang artinya;  “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“(HR at-Tirmidzi no. 1956), Ibnu Hibban (no. 474 dan 529)

2. Sabar

Sabar adalah salah satu senjata paling ampuh yang dimiliki orang-orang miskin jika ia tetap memegang teguh syariat dan istiqamah di jalan Allah.

Maksudnya, jika umat muslim yang miskin, namun dengan kemiskinannya tidak menjadikannya kufur dan ingkar maka segala bentuk tindakan kesabarannya akan dilipat gandakan pahala baginya. Allah Swt berfirman; “Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka.”(Al-Qashas: 54)

Dalam ayat yang lain Allah menerangkan; “Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (Az-Zumar: 10)

Firman diatas sejatinya tidak diperuntukksn untuk golongan miskin semata, akan tetapi kenyataan dilapangan hanya orang miskinlah yang memiliki peluang berprilaku sabar dibandingkan golongan lain.

Hal itu tak terlepas dari realita hidup orang miskin yang cenderung tertindas dan kesulitan yang apabila disikapi dengan bijak (sabar) akan menjadi sumber pahala yang luar biasa.

3. Tidak Banyak Pertanggung Jawaban

Alasan lain mengapa orang miskin lebih banyak masuk syurga adalah kondisi finansial mereka yang mempermudah proses hisab diakhirat.

Sebagaimana dijelaskan dalam Islam, semakin banyak harta seorang hamba maka semakin banyak pula pertanggung jawaban mereka diakhirat kelak. Setiap harta akan memiliki bobot tersendiri apakah dipergunakan dijalan Allah atau tidak.

Rasulullah Saw bersabda yang artinya; “Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata umumnya orang yang memasukinya adalah orang miskin. Sementara orang kaya tertahan dulu (masuk surga). Hanya saja, penduduk neraka sudah dimasukkan ke dalam neraka.” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

Hadis diatas mengindikasikan bahwa orang miskin lebih mudah masuk syurga, sedangkan orang kaya harus tertahan karena menjalani proses pemeriksaan yang lebih detail dibandingkan orang miskin terkhusus dalam konteks penggunaan harta bendanya.

Jika memang sumber dan penggunaan harta mereka benar, maka merekapun akan menyusul ke syurga, sebaliknya jika timbangan amal harta mereka lebih berat dari kebaikannya, merekapun akan dicampakkan ke neraka.

Baca juga : Orangtua Tak Akan Menolak Jaga Cucu, Namun Anda Harus Pikirkan ini Dulu

4. Doa yang Teraniaya

Doa merupakan permintaan yang dilafazkan seorang hamba kepada tuhannya yang maha kuasa. Salah satu doa yang dianggap mujarab adalah doanya para kaum miskin karena mereka adalah etnis yang sering teraniaya.

Bahkan begitu afdhol nya doa orang miskin ternyata mampu menolong suatu bangsa jika mereka memohonkannya kepada sang khaliq.

Rasul bersabda yang artinya; “Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

5. Tak Terlena Nikmat Dunia

Salah satu apa yang paling Rasulullah takutkan dari umatnya adalah terlenanya mereka dengan nikmat dunia.

Sejarah telah bercerita, banyak sekali kisah yang mengilustrasikan bahwa di dunia ini lebih banyak manusia yang bertahan saat diuji dengan kemiskinan namun mereka jatuh saat diuji dengan nikmat kekayaan.

Orang kaya akan memiliki potensi terlena akan nikmat dunia lebih rentan dibanding orang miskin yang tak punya apa-apa. Allah Swt Berfirman yang artinya; “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)... kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At Takatsur: 1 dan 8).

6. Beriman, menjalankan perintah Nya meninggalkan Larangan Nya

Menjadi orang miskin banyak goadaannya, tak hanya jadi orang miskin meski kaya juga lebih banyak godaan.

Miskin bukan berarti menjadi penghalang kita untuk mendekatkan diri dengan Allah.

Tidak mengeluh dengan keadaan, tidak putus asa dan yang lebih tepat harus dilakukan adalah terus menunaikan kewajiban sebagai umat muslim yaitu sholat

Dalam hadits disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari sahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).

Dalam lafazh lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.

“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Pengemis Jalanan Bukanlah Orang Miskin

Karena rerata pengemis jalanan adalah orang mampu nan kuat yang malas bekerja, padahal di balik itu juga mereka kaya.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِى تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ ، وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِى لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِى أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا

“Namanya miskin bukanlah orang yang tidak menolak satu atau dua suap makanan. Akan tetapi miskin adalah orang yang tidak punya kecukupan, lantas ia pun malu atau tidak meminta dengan cara mendesak” (HR. Bukhari no. 1476).
Wallahu a’lam.
SHARE ARTIKEL