Jadi Orang Tua Jaman OLD yang Mendidik Anak Jaman NOW, Malah Begini Jadinya.

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 08 Feb 2018
Jadi Orang Tua Jaman OLD yang Mendidik Anak Jaman NOW, Malah Begini Jadinya.
Foto via momonganak.com

Cara didik anak Jaman NOW

Jaman dulu anak rewel, anak nangis, orangtua langsung sigap menghibur, memeluk, bawa jalan-jalan keluar keliling-keliling, Tapi apa yang sekarang kebanyakan terjadi, anak rewel, nangis, dikasihnya HP dilihatin UPIN UPIN, BABY SHARK, udah anak jadi diem bisa ditinggal lanjut yang lain lagi, tapi akhirnya ia akan selalu mencari gadget untuk mengusir kesedihannya.

Masalah utama pengasuhan di generasi saat ini adalah tidak adanya Ikatan hati (emotional bonding). Ada hadist : Ikat hati anak sebelum dikasih tau. Kasih tau sebelum kasih tugas.

Problem kidz zaman now :
– kecanduan gadjet
– ‎narkotika
– ‎pergaulan bebas
– ‎predator anak
– ‎dsb

Baca juga : Wahai Bunda Jangan Biarkan Orang Lain yang Mengajarkan Al Fatihah untuk Anakmu, Karena ini Alasannya

Kadang kita merasa sudah menjadi orangtua jika sudah memberi nasehat. Padahal pengasuhan tidak sekedar memberi nasehat.

Dalam Surat An nahl 78
Mengenai konsep pengasuhan (proses belajar manusia) :dimulai dari mendengar – melihat – hati nurani
Allah SWT berfirman:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Setiap.anak yg waktu kecil jarang mendengar suara orang tuanya, jarang melihat wajah orang tuanya, tidak akan dapat mengikat hati anaknya kelak.

Zaman dulu, tidak ada ilmu parenting, tapi banyak yang berhasil mengikat hati anaknya. Kenapa?

Karena dulu, kalo anak menangis, orangtua nyanyi, menghibur, memeluk, bawa jalan. Karakter yg terbangun: setiap aku sedih, ada ayah dan bunda yg akan menenangkan. Kalau sekarang, anak menangis, dihibur dengan upin ipin, baby shark dududu. Karakter yang dibangun, kalo anak sedih, dia akan cari gadget untuk mengusir kesedihan.

Baca juga : Belajar dari Kasus Kematian Pasutri Lansia, ini "Tamparan Keras" Untuk Anak yang Lupa Orangtua

Simpul2 ikatan hati beralih, sehingga anak2 lebih mendengar orang lain atau gadget dibandingkan kedua orangtuanya.

Cara mudah membuat anak mau mendengarkan kita adalah, buat dia jatuh cinta ke kita terlebih dahulu.

Tantangan pengasuhan kidz zaman now, membangun kembali ikatan bathin dengan orang tua!

Sehingga mereka akan merasakan nikmatnya ngobrol dengan orabgtua lebih nikmat dari update status di fb, asyiknya bermain dengan orangtua lebih asyik daripada main di hp.

Beberapa efek negatif dari paparan gadget:
– anak2 tidak sabaran, maunya serba instant. Laper tinggal go food, beli tiket ga perlu antri tinggal go tix. Boleh kita menggunakan fitur tersebut ketika benar-benat tidak ada waktu atau kepepet. Sehingga anak2 bisa belajar, untuk mendapatkan sesuatu perlu usaha.

– ‎anak2 gampang menyerah, tidak tangguh. Tidak suka dengan seseorang langsung block nomernya, tidak sependapat langsung unfollow fbnya, masuk sekolah, baru sebulan minta pindah karena hal sepele. Akibatnya karakter yg terbangun : Kalo ada masalah kabur aja.

Dampaknya nanti akan berpengaruh ke pekerjaan hingga pernikahan.

PT freeport membuka 3000 lap pekerjaan baru dengan menurunkan persyaratan, kalo dulu nyari karyawan yg mau kerja 6 bln gampang, sekarang susah.

Dalam hal pernikahan. Gampang jatuh cinta, tp tdk bisa membangun cinta. Data statistik di Indonesia tiap 1 jam ada 40 pasangan bercerai. Nikah itu bukan urusan cinta, tp urusan komitmen.

Ilmu parenting bagi ibu :
1. Masak di rumah. Masaklah, masakan itu memberi pelajaran menghargai proses dan masak menjadikan ibu sosok yg dirindukan. Boleh. Beli di luar atau pesen gofood sesekali aja.

2. Mijit. Pijitan itu memberikan efek rileks dan membuat anak intim sama kita, sehingga bisa terbuka dalam segala hal. Anak2 zaman now : “mama kepo banget sih”, mengutamakan privacy. Padahal salah satu tanda keberhasilan pengasuhan adalah anak mau bercerita tentang apa saja dengan kita. Kita tdk bisa mensterilkan anak, tai melalui curhatan anak, kita bisa mencegah terjadinya hal-hal buruk terhadap anak.

3. Good listener. Jdlah pendengar yg baik. Tanya apakah penilaian anak thp kita. “mama bawel, papa sibuk” jangan langsung dibantah “mama bawel kan buat kamu, papa sibuk kan buat nyari duit”… Dengarkan karena itu artinya anak merasa kurang dipeluk jiwanya.

Baca juga : Sesuai Anjuran Agama, ini Tips "Menjinakkan" Mertua yang Cerewet dan Suka Sensi

Cara mengatur gadget pada anak terutama ABG:

1. ‎Atur lokasi
– Tidak ada gadget di kamar tidur. Karena akan mengganggu jam tidur anak ketika bunyi wa masuk, notif fb masuk, dll.
– Kamar mandi terlarang utk gadget. Karena toilet adalah tempat yang paling disukai jin dan syetan.
2. ‎Durasi, maksimal 3 jam (tv dan gadget) per hari
3. ‎Tentukan aplikasi apa saja yg boleh diinstal, sepakati dengan anak. Jelaskan baik buruknya.
4. ‎Situasi
Beberapa waktu dilarang ada hp :
– Waktu makan bersama
– ‎Waktu melayani tamu
– ‎Waktu beribadah, sholat ke mesjid dan mushala jangan bawa hp. Baca quran boleh pake hp, tp di flight mode, diutamakan menggunakan mushaf
– ‎Waktu Liburan. Usahakan bermain yg melibatkan aktivitas fisik.

3 waktu yg dijaga agar kita bisa mengikat hati anak :
1. Hadirlah saat anak sedang sedih. Siapa yg bisa hadir saat anak sedih, dia bs merebut jiwanya.
2. ‎Hadirlah saat anak sakit. Jangan cuek anak sakit.
3. ‎hadirlah saat anak unjuk prestasi. Ketika diliat orantua, naiklah harga dirinya.

Mengasuh anak ibarat main layang2. Kita lepaskan dia setinggi2nya, namun tetap kita jaga dengan uluran dan tarikan agar tetap tinggi di langit melawan angin.

Oleh : Ust. Bendri
*Tabligh akbar @TKIT Darul Abidin Beji, Depok*
SHARE ARTIKEL