3 Hal Kesalahan yang Sering Dilakukan Suami Saat Berjima` Padahal Menjadi Keinginan Istri

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 13 Feb 2018

3 Hal Kesalahan yang Sering Dilakukan Suami Saat Berjima` Padahal Menjadi Keinginan Istri
Foto via ruangmuslimah.com

Ingat istri Juga Memiliki Nafsu Syahwat Seperti Laki-Laki

"Janganlah kamu menjima’ istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan". Nah ini yang masih sering jadi masalah pada suami, sering melupakan 3 hal ini padahal "KEINGINAN" besar istri.

Berkaitan dengan berhubungan, sebagian istri tidak merasakan kenikmat4n ini dan sebagian mereka menyembunyikan bahkan berbohong dari suami mereka, entah karena untuk menghibur suami atau alasan yang lain.

Baca juga : Tak Ada Yang Perlu Dibuktikan Di Hari Valentine, Buktikan Cinta Hanya Dengan Ini

Dikutip dari muslimafiyah,com, ada tiga faktor utama penyebabnya:

1. Suami cuek dan mau menang sendiri

Mungkin hal ini dilalaikan oleh sebagian suami, para suami ini hanya berpikir bagaimana mereka menunaikan hajat dan merasakan kepvasan kemudian selesai dan habis titik.

Memulai dengan kaku dan dingin tanpa pemanasan kemudian ditutup dengan istri ditinggal tidur atau langsung pergi tanpa ada kata-kata penutup romantis yang sangat dinanti oleh istri.

2. Istri malu mengungkapkan dan berkomunikasi

Kemudian faktor lainnya, sebagian istri juga berbalut rasa malu dan segan ingin mengungkapkan keinginannya.

Memang sifat dasar wanita yang berbalut malu. Padahal tidak sedikit wanita yang sangat berharap dan mereka juga sama dengan lelaki, jika tidak disentuh maka akan berpengaruh dengan emosi dan psikologis mereka.

3. Wanita lebih butuh terhadap perhatian, kasih sayang dan belaian

Selain itu beberapa wanita tidak seperti laki-laki dimana jima’ adalah kebutuhan primer, karena kebutuhan primer wanita berupa perhatian, kasih sayang dan belaian terkadang melebihi kebutuhan jima’.

Sehingga ada beberapa wanita yang sudah merasa cukup dengan perhatian, kata-kata lembut nan romantis serta belaian meskipun tidak mendapatkan kenikmat4n dalam berjima’.

Akan tetapi tetap saja yang satu ini diharapkan juga oleh wanita sebagaimana agama Islam memperhatikan hal ini.

Baca juga : Kecantikan Wanita Lain itu Ujian, Jangan Malah Bilang "Nanggung, ada Rejeki Nomplok"

Patutlah para suami memperhatikan perkataan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, beliau berkata,

لا تواقعها إلا وقد أتاها من الشهوة مثل ما أتاك لكيلا تسبقها بالفراغ

”Janganlah kamu menjima’ istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan, supaya engkau tidak mendahului dia menyelesaikan jima’nya (maksudnya engkau mendapatkan kenikmat4n sedangkan istrimu tidak).” (Al-Mugni lbni Qudamah 8/136, Darul Fikr, Beirut, cet. I, 1405 H, syamilah)

Wanita juga punya nafsu syahwat seperti laki-laki. Ini perlu diketahui oleh para suami karena hakikatnya laki-laki dan wanita sama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya wanita itu saudara kandung laki-laki.” (HR. Ahmad no.26195, hasan lighairihi, tahqiq Syu’aib Al-Arna’uth).

Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,

:أنه إذا أتى أهله فقد أحسن إلى أهله، لأن المرأة عندها من الشهوة ما عند الرجل، فهي تشتهي الرجل كما يشتهيها، فإذا أتاها صار محسناً إليها وصار ذلك صدقة.

“jika seorang laki-laki “mendatangi” istrinya hendaklah “berbuat baik” kepadanya. Karena wanita memiliki syahwat sebagaimana laki-laki. Wanita juga mempunyai “keinginan” sebagaimana laki-laki mempunyai “keinginan”. Jika ia mendatangi istri dengan “berbuat baik” padanya maka ini termasuk sedekah.” (yarah Al-Arba’in An-Nawawiyah libni Utsaimin hadits ke-15)

Baca juga : Bertahun-tahun Jagain Jodoh Orang, Ujung Asmara Pria ini Malah Lebih Tragis dari Film Dilan

Tidak sedikit juga wanita yang memiliki “keinginan” yang lebih besar bahkan tidak disangka-sangka oleh suami mereka. Ingat bahwa wanita mempunyai beberapa hak atas suami dan sebaliknya. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالمَعْرُوفِ

“…Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf…” (Al-Baqarah : 228)

Suami juga diperintahkan agar memperhatikan dan bermuamalah dengan baik kepada istrinya, termasuk nafkah batin. Allah Ta’ala berfirman,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالمَعْرُوفِ

“…Dan bergaullah dengan mereka (istri) dengan cara yang ma’ruf/ baik.” (Qs. An-Nisa’ : 19)

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa menjaga keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga Anda.
SHARE ARTIKEL