Bukannya Sok Alim, Tapi Share Ilmu Agama Pasti Hanya Berharap Pahala Dakwah

Penulis Unknown | Ditayangkan 08 Jun 2017
Bukannya Sok Alim, Tapi Share Ilmu Agama Pasti Hanya Berharap Pahala Dakwah

Setiap pribadi muslim yang telah baligh dan berakal, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kewajiban untuk mengemban tugas dakwah. Setiap individu dari umat Islam dianggap sebagai penyambung tugas Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam untuk menyampaikan dakwah.

Also read : Tertangkap Kamera Mesum Siang Bolong di Gang Sempit, Pasangan Bocah Ini Bikin Netizen Geram!

Berdakwah adalah tugas mulia dalam pandangan Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga dengan dakwah tersebut Allah menyematkan predikat khoiru ummah (sebaik-baik umat) kepada umat Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ … ﴿١١٠﴾

Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)

Di dalam ayat ini terkandung dua hal; pertama, mulianya umat Islam adalah dengan dakwah. Kedua, tegak dan eksisnya umat Islam adalah dengan menjalankan konsep amar ma’ruf nahi munkar.

Apapun profesi dan pekerjaan seorang muslim, tugas dakwah tidak boleh dia tinggalkan. Setiap muslim berkewajiban untuk menyampaikan dakwah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Meskipun ketika sedang membagikan ulasan terkait agama misalnya, dan banyak dari mereka mengatakan bahwa hanya orang alim saja yang pantas seperti itu.

Akan tetapi tetaplah semangat dalam berdakwah, mungkin tidak disangka, satu share ilmu dan faidah ternyata bisa memberikan hidayah kepada seseorang, walau hanya sekedar menekan “share”. Tentunya dengan niat yang ikhlas dan memang tidak mesti jadi ustadz, hanya menunjukkan dan mengajak ke jalan Allah, insyaAllah mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya.

Demikian juga share ilmu baik di dunia nyata maupun dunia maya. Semoga mendapat pahala menyampaikan kebaikan sampai hari kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan,

المراد أن له ثوابا كما أن لفاعله ثوابا …

دل بالقول، واللسان، والإشارة، والكتابة

Maksudnya adalah baginya pahala sebagaimana pahala yang menerjakan…ia menunjukkan dengan perkataan, lisan, isyarat dan tulisan.” (Syarah Shahih Muslim)

Bukannya merasa “sok alim dan sok ustadz”, tetapi ini yang diharapkan. Terkadang terbetik bisikan “kamu juga banyak maksiat, jangan sok alim dan sok suci”. Tetapi teringat perkataan ulama “Kalau menunggu suci sekali, tidak akan ada yang berdakwah

Ibnu Hazm rahimahullah berkata,

ولو لم ينه عن الشر إلا من ليس فيه منه شيء ولا أمر بالخير إلا من استوعبه؛ لما نهى أحد عن شر ولا أمر بخير بعد النبي صلى الله عليه وسلم

Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dosa dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan kebaikan semua, maka tidak ada lagi yang melarang dari keburukan dan mengajak kebaikan kecuali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Akhlaq was Siyar hal. 252-253)

Jika harus menunggu jadi orang suci berdakwah, dakwah tak akan pernah ada. Oleh karena itulah kita harus banyak-banyak berdoa dan memperhatikan:

Bukannya Sok Alim, Tapi Share Ilmu Agama Pasti Hanya Berharap Pahala Dakwah

Also read : Sungguh Miris, Terlalu Banyak Ikut Les, Anak Depresi dan Ditanya Apapun Jawabannya Angka!

  1. Semoga Ikhlas ketika share ilmu
  2. Berniat yang paling pertama mengamalkannya (terkadang kita PeDe share sesuatu setelah kita amalkan) dan memohon kepada Allah agar kita bisa mengamalkannya
  3. Jauhkan riya dan tendensi dunia serta ketenaran seandainya bukan karena amanah ilmiah, ingin rasanya menulis sesuatu tanpa mencantumkan nama penulisnya. Sebagai bentuk amanah ilmiah, cantumkan sumber tulisannya jika ada.
  4. Tidak melupakan dakwah di dunia nyata, karena itulah dakwah yang lebih baik dan lebih prioritas, di keluarga dan sahabat di sekitar kita. Walaupun dakwah dunia maya juga boleh dan terkadang efektif
  5. Tidak lupa berdoa agar dakwah kita berkah dan bisa diterima oleh manusia dengan mudah

Tetap semangat share ilmu di dunia nyata ataupun dunia maya dan tetap berdakwah, tentunya dengan memohon pertolongan Allah dan berhias dengan keikhlasan. Semoga dengan sedikit penjelasan ini semakin menyemangati kita untuk berdakwah sesuai kemampuan kita. Semoga dengan mengenal keutamaan dakwah berikut ini kita semakin bersemangat.

Dari Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا, لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الْخَيْرَ

Sesungguhnya para malaikat, serta semua penduduk langit-langit dan bumi, sampai semut-semut di sarangnya, mereka semua  bershalawat (mendoakan dan memintakan ampun) atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR. Tirmidzi no. 2685. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
SHARE ARTIKEL