Viral Isu Kiamat pada 15 Ramadhan, ini Kata Ulama

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 08 May 2020

Viral Isu Kiamat pada 15 Ramadhan, ini Kata Ulama

Ilustrasi dukhan - Image from id.pinterest.com

Benarkah dukhan akan datang hari ini?

Kiamat adalah urusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bukan urusan manusia, bahkan manusia hanya bisa berspekulasi dan menyesatkan.

Yang harus kita lakukan adalah bertakwa kepada-Nya dan mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya. 

Beberapa hari terakhir, viral isu Dukhan (kabut tebal yang menyelimuti dunia) akan terjadi pada 15 Ramadhan 1441 H, tepatnya pada hari ini Jumat, 8 Mei 2020. Bentuknya berupa meteor atau benda langit yang menabrak Bumi.

Kabar miring ini disebut berdasarkan riwayat sahabat Nabi Muhammad yakni Abdullah bin Mas'ud. Ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Bila terdengar suara dahsyat terjadi pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi suatu huru-hara pada bulan Syawal, semua suku akan saling berselisih pada bulan Dzulqa’dah, pertumpahan darah terjadi pada bulan Dzulhijjah dan Muharram, dan apa itu Muharam?"

“Pada bulan itu banyak manusia yang terbunuh.” Rasulullah sampai mengulangnya tiga kali. Para sahabat pun bertanya, “Suara dahsyat apa itu, Rasul?” Rasulullah menjawab, “Suara keras yang terjadi pada pertengahan bulan Ramadan, yaitu tepatnya malam Jum’at, itu suara dahsyat yang nanti akan mengagetkan orang-orang yang sedang tertidur, membuat orang yang berdiri menjadi duduk, para wanita terhempas keluar dari kamarnya, pada malam Jum’at di tahun tersebut banyak terjadi gempa bumi."

"Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh di hari Jumatnya, maka masuklah ke dalam rumah, kunci pintu rumah, tutup lubang-lubangnya, lindungi diri kalian dengan selimut, tutuplah telinga kalian. Jika kalian merasakan suara dahsyat, maka agungkanlah Allah dengan bersujud, dan berdoa subhanal quddus, subhanal quddus, rabbunal quddus. Orang yang melakukan hal tersebut itu akan selamat, dan yang tidak melakukannya akan celaka.”

Menanggapi kabar yang sedang viral tersebut, pendiri Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya mengatakan jika hadits tersebut belum dihukumi, sehingga riwayatnya tidak bisa dibenarkan.

"Perbanyaklah sujud dan zikir tanpa harus menunggu dentuman tersebut. Tanpa menunggu suara tersebut karena kematian bisa datang bukan pada pertengahan Ramadhan, tapi bisa esok hari," jelas Buya Yahya di laman YouTube resminya, Al Bahjah.

Buya Yahya pun mengatakan, ada hal yang lebih penting terkait kiamat ini. Sebab kiamat yang paling dekat adalah kematian.

"Kita perlu meningkatkan kualitas diri kita, kebaikan kita. Ya kiamat akan tiba, tapi kiamat pribadi juga ada, yakni kematian kita. Kalau kita meninggal, enggak ada artinya dunia ini," ujar Buya Yahya.

Pendapat para ahli hadits

Terkait riwayat Hadits tentang Dukhan atau salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi pada 15 Ramadhan nanti, Buya Yahya menyampaikan bahwa tak ada satupun hadits shahih yang menjelaskan hal itu.

"Kesimpulannya, para pakar hadits seperti Ibnu al-Djauzi, Zahabi dan Uqaili, mengatakan riwayat itu tidak dibenarkan. Bahkan berhati-hatinya para ulama itu kalau melihat hadits, ada kalimat 'Barangkali benar'. Seandainya benar pun, tidak perlu kita mengeruhkan keadaan dan menakut-nakuti seperti itu," ungkapnya.

Baca Juga: Dahsyatnya Kiamat, Semua Orang Melalaikan Keluarganya

Persiapan menjelang kiamat

Ketika orang awam mendengar isu miring ini, pastilah ia akan menjadi panik atau bahkan ikut menyebarkan luaskan berita ini ke saudara-saudaranya, sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

Padahal menurut Buya Yahya, daripada sibuk khawatir, kita lebih baik fokus pada perbaikan diri.

"Sama seperti kita mempersiapkan kiamat, bencana yang dijanjikan seandainya ada dalam hadis, kita enggak perlu membawa diri kita dalam kekhawatiran terus-menerus yang tiada hentinya. Tapi jika itu datang, saya di kelompok yang mana?" ujarnya.

Dalam hal ini, Buya Yahya juga menegaskan, apakah kita ahli iman atau bukan, sehingga sebaiknya fokus pada perbaikan diri kita. "Hari kiamat akan datang kok, lebih dekat malah dari itu, kematian akan tiba. Jadi enggak perlu membawa riwayat yang sebagian besar ulama katakan tidak benar."

"Saat ini kita perlu ketenangan batin, jangan sampai ditambah takut (karena isu kiamat ini). Tawakal, ikhtiar. Jika ada (isu) seperti itu, kita serahkan saja pada Allah. Apakah akan terjadi pada Ramadhan sekarang atau yang akan datang, hanya Allah yang tahu," tambahnya.

"Kalau saat ini kita benar dan serius dengan Allah. Di saat datang imam mahdi, kita akan jadi pasukannya. Di saat mati, kita khusnul khotimah. Di saat kiamat kita akan menemukan kebaikan saat itu. Itu saja yang kita persiapkan. Bukan cuma takut, kematian itu apa sih, kematian itu kapan dan sebagainya. Tapi bagaimana kita mempersiapkan diri di alam barzah, setelah mati itu apa? Itu yang diingat," pungkas Buya Yahya.

Jadi ingat ya, jangan mudah percaya isu-isu yang berkembang di sosial media, apalagi jika isu tersebut menimbulkan kecemasan dan goyahnya iman.

Tak perlu diragukan lagi, benda-benda langit dan seluruh alam semesta merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang mana dengan memahaminya, maka hendaknya menjadikan kita lebih dekat terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Urusan kiamat dan hari-hari setelahnya, ada di tangan Allah Ta'ala, sebagai manusia kita tidak berhak mengurusinya, yang sebaiknya kita lakukan adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk hari kiamat. 

Wallahu'alam bishawab.

Saksikan penjelasan selengkapnya terkait tanggapan Buya Yahya di video berikut:

SHARE ARTIKEL