Bacaan Dzikir dan Doa Sebelum Subuh, Anjuran Mencari Ampunan
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 24 Apr 2020Ilustrasi berdzikir - Image from www.laduni.id
Pandemi tak menjadi halangan mencari pahala di bulan ramadhan
Mari kita isi bulan yang suci ini dengan ibadah yang khusyu. Sebab semua amal ibadah akan dilipatkan pahalanya, termasuk shalat sunnah dan berdzikir. Berikut bacaan dzikir untuk mencari ampunan dan pahala yang besar.
Alhamdulillah, kita bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun ini, meskipun sedikit berbeda karena ada cobaan pandemi virus corona.
Saat bulan Ramadhan, umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh dan menjalankan serangkaian ibadah Ramadhan lainnya.
Tak hanya ibadah wajib, berbagai amalan ibadah sunnah pun juga dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan, untuk mendulang pahala dan ampunan.
Terdapat berbagai ibadah sunnah yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan, salah satunya yakni shalat sunnah dan dzikir.
Di antara sholat sunnah, pahalanya yang paling besar adalah shalat sunnah dua rakaat sebelum sholat subuh.
Sholat sunnah ini biasanya juga disebut sebagai shalat sunnah fajar.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya: “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim).
Selain melaksanakan sholat sunnah, serangkaian dzikir setelah sholat sunnah yang dilakukan ketika jeda antara fajar dan sholat subuh juga bisa dilakukan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut bacaan dzikir yang dilakukan saat jeda antara fajar dan sholat subuh.
Diawali dengan membaca dzikir:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لآ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya hayyu ya qoyyum laa ilaaha illa anta (40 kali)
Artinya: “Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tiada tuhan selain Engkau”
Lalu dilanjutkan dengan membaca:
- Surat Al-Ikhlas sebanyak 11 kali
- Surat Al-Falaq 1 kali
- Surat An-Naas 1 kali
Kemudian dilanjutkan membaca dzikir sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirullah
Artinya: “Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah”
Baca Juga: Sedekah Paling Afdhol di Bulan Ramadhan Saat Corona Mewabah
Lalu dilanjutkan dengan berdzikir dengan bacaan berikut:
سُبْحَانَ مَنْ تَعَزَّزَ بِالْعَظَمَةِ سُبْحَانَ مَنْ تَرَدَّى بِالْكِبْرِيَاءِ سُبْحَانَ مَنْ تَفَرَّدَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ سُبْحَانَ مَنْ احْتَجَبَ بِالنُّوْرِ سُبْحَانَ مَنْ قَهَرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ سُبْحَانَ مَنْ لَا يَفُوْتُهُ فَوْتٌ سُبْحَانَ الْأَوَّلُ الْمُبْدِىءُ سُبْحَانَ الْآخِرِ الْمُفْنِيْ سُبْحَانَ مَنْ تَسَمَّى قَبْلَ أَنْ يُسَمَّى سُبْحَانَ مَنْ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ سُبْحَانَ مَنْ كَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ سُبْحَانَ مَنْ لَايَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ )سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3 X سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Subhana Man ta’azzaza bil-adzomati, subhana Man tarodda bil-kibriyaai, subhana Man tafarroda bil wahdaniyyati, subhana man ihtajaba bin\-nuuri, subahan Man qaharol ‘ibaada bil mauti, subhana Man laa yafuutuhu fautun, subhanal awwal al\-mubdi, subhanal akhir al\-mufni, subhana man tasamma qobla ay yusamma, subhana Man ‘allama Adamal asmaaa, subhana man kaana ‘arsuhu ‘alal maa, subhana Man ya’lamu qadrohu ghoiruhu (Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh) subhana Robbika Robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin
Artinya: “Maha suci Dzat yang perkasa dengan keagungan-Nya, Maha suci Dzat yang berhiaskan kebesaran, Maha suci Dzat yang menyendiri dalam sifat keesaan-Nya, Maha suci yang berhijab dengan cahaya, Mahasuci Dzat yang melemahkan para hamba dengan kematian, Maha suci Dzat yang tidak disibukkan oleh kesibukan apapun, Maha suci Dzat yang Maha Awal dan Maha mengawali, Maha suci Dzat yang Maha Akhir dan Maha memfanakan, Maha suci Dzat yang menamai sebelum dinamai, Maha suci Dzat yang mengajarkan nama-nama kepada Adam, Maha suci Dzat yang singgsana-Nya berada di atas air, Maha suci Dzat yang kadar-Nya tidak diketahui oleh siapapun (Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung), Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha lebih mulia dari apa yang mereka sifatkan, keselamatan bagi para Rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.
Baca Juga: Sengaja Tak Puasa Ramadhan Tanpa Alasan Syar`i itu Kafir?
Kemudian berbaring ke samping kanan dengan membaca:
اللهم رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَرَبَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ
Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar
Artinya: “Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW. Selamatkanlah kami dari neraka”.
Demikianlah bacaan dzikir setelah sholat sunnah fajar atau sholat di waktu fajar sebelum sholat subuh ini.
Semoga bisa kita amalkan sehari-hari, tidak hanya di bulan Ramadhan saja, tapi seterusnya. Sebab, mencari pahala tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadhan saja.
Selamat menjalankan ibadah puasa!