Pendapatan Nol, Resort Mewah Banting Setir Jadi Kolam Ikan
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 01 Sep 2020Kolam renang resort mewah jadi kolam ikan - Image from today.line.me
Bingung tak ada pendapatan
Resort mewah ini jadikan kolam renang super mewah seluas 150 m x 50 m jadi kolam ikan. Bisa panen hingga 4 juta ton ikan mutiara yang akan di ekspor ke Timur Tengah. Begini potret kolam renang yang dijadikan kolam ikan.
Pandemi Covid-19 memaksa bisnis pariwisata untuk berpikir out of the box agar tetap bisa bertahan dan menghasilkan uang. Salah satunya ialah resort dan pengingapan mewah yang mengubah kolam renangnya jadi kolam ikan.
Aveda Resort and Spa di Kumarakom, Kerala, India harus menutup operasinya pada bulan Maret, sebagai bagian dari aksi mencegah penyebaran virus korona nasional. Dan sampai detik ini masih belum dibuka sejak Maret.
Manajemen memutuskan untuk menggunakan kembali kolam renang berukuran 7,5 juta liter sebagai kolam ikan.
Hal itu untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki pekerjaan dan bahwa properti tersebut menghasilkan pendapatan untuk membayar tagihan pokok sehingga dapat bertahan hingga sektor pariwisata kembali dibuka.
“Kami tidak memiliki pendapatan, jadi pada bulan Juni, kami menempatkan sekitar 16.000 ikan bintik mutiara berusia 2 bulan di kolam,” manajer umum Aveda, Jyotish Surendran.
"Kami berencana memanen pada November dan akan mengekspor ke Timur Tengah," demikian seperti dilansir dari Oddity Central.
Surendran memperkirakan bahwa Aveda akan dapat memanen sekitar empat juta ton ikan mutiara dari kolam darurat tersebut. Dan rencananya hasil ikan tersebut akan dijual sekitar $ 40.000 di Timur Tengah.
Kolam renang resort mewah jadi kolam ikan - Image from today.line,me
Hasil itu sebenarnya tidak cukup untuk menutupi kerugian yang diderita oleh bisnis selama masa pandemi ini. Tetapi setidaknya itu membuat staf sibuk dan membantu membayar tagihan pemeliharaan resort.
“Kolam persegi panjang memiliki panjang 150 meter dan lebar 50 meter, dengan kedalaman rata yang ideal untuk budidaya. Kami mulai membudidayakan ikan pada 1 Juni, yang akan memberikan waktu yang cukup untuk panen menjelang Natal,” tambah manajer itu.
“Setelah berkonsultasi dengan ahlinya, kami memutuskan untuk mencari ikan mutiara karena memang endemik di kawasan ini. Jadi kami mengosongkan kolam dan memompa air tawar dari Danau Vembanad untuk menyediakan lingkungan yang ideal bagi 16.000 bibit yang kami beli dari empat sumber.”
Di saat tak menentu seperti ini, pengusaha memang harus pintar-pintar memutar otak supaya bisnis tak gulung tikar.
Oleh sebab itu, bagi kita yang usaha atau pekerjaannya masih bisa berjalan lancar, banyak-banyak bersyukur dan usahakan membantu orang-orang di sekitar kita. Supaya bisa kuat dan mampu dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini.