Kisah Ahli Kubur yang Bahagia Saat Dapat Kiriman Doa dari Anak

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 05 Sep 2020

Kisah Ahli Kubur yang Bahagia Saat Dapat Kiriman Doa dari Anak

Ilustrasi kuburan dan peziarah - Image from portalmadura.com

Jangan lupa doakan orang yang sudah meninggal

Salah satu perkara yang tak putus meski telah meninggal adalah doa anak yang shaleh. Begini gambaran kebahagiaan dan kedamaian ahli kubur saat dikirim doa oleh anaknya. 

"Bila salah seorang anak Adam meninggal dunia, maka putuslah segala amal perbuatannya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh kepada orang tuanya." (HR muttafaq alaih dari Abu Hurairah RA)

Berdasarkan sabda Rasul itu kita tahu bahwa salah satu hal yang akan tetap bisa dinikmati setelah kematian adalah doa anak shaleh kepada orang tuanya.
Hadist tersebut mempunyai dua sasaran. 

Pertama, kepedulian kepada orang lain walaupun sudah berpindah alam. Kedua, memberi pendidikan kepada anak kita agar kelak menjadi anak saleh dan peduli dengan orang tuanya setelah meninggal dunia. 



Kisah tentang Ahli Kubur 

Sebuah pengalaman spiritual tentang hal itu bisa dipetik dari kitab Irsyadul 'Ibaad. Dikisahkan seseorang bermimpi dalam tidurnya melihat ahli kubur keluar dari liang kuburnya. 

Mereka memungut sesuatu, namun ia tak mengerti apa yang mereka pungut. Ia juga terheran-heran karena salah satu dari ahli kubur itu hanya berdiam dan tak memungut apapun. 

Lalu ia mendekatinya dan bertanya, "Apa sesungguhnya yang mereka pungut?" 

Si ahli kubur itu menjawab, "Mereka memungut hadiah yang diberikan orang-orang Muslim [yang masih hidup] berupa bacaan Alquran, sedekah, dan doa." 

Orang itu bertanya lagi, "Mengapa Anda tak ikut memungut?" 

Si ahli kubur menjawab, "Aku sudah merasa cukup karena aku sudah dikirimi anakku setiap hari dengan bacaan Alquran. Saat ini anakku berjualan kue di pasar."

Saat terjaga, orang yang bermimpi itu bergegas ke pasar. Ia menemui dan menanyakan apa yang dilakukan si pemuda yang disebut ahli kubur di dalam mimpinya tersebut.

"Aku baca Alquran ketika berziarah kubur, dan aku hadiahkan buat orang tuaku," jawab si pemuda tersebut.



Kisah tersebut mengandung hikmah bahwa doa yang diharapkan seseorang yang sudah meninggal, utamanya berasal dari orang paling dekat, yakni anaknya. 

Ini menjadi bentuk bakti si anak kepada orang tua ketika kedua orang tua itu sudah meninggal.

Tentu saja, si orang tua tidak akan menikmati doa-doa yang dikirim dari dunia kalau saja anak-anak mereka adalah anak-anak yang durhaka kepada ortu, terlebih Allah SWT. 

Naudzubillahi min dzalik. 

Semoga kelak anak-anak kita menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Serta berbakti dan menyayangi kepada orang tua. 

Untuk mencapainya, jangan lupa orang tua punya tanggung jawab besar untuk mendidik anak-anaknya terutama dalam hal agama. Sehingga anak bisa cinta dengan ajaran Islam dan menjadi orang yang beriman serta bertaqwa.

SHARE ARTIKEL