Keterlaluan, Bansos Warga Dipotong 500 Ribu, Warga Hanya Dapat 100 Ribu

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 21 May 2020

Keterlaluan, Bansos Warga Dipotong 500 Ribu, Warga Hanya Dapat 100 Ribu

Tega, aparat desa potong dana bansos warga.

Aparat desa memberi iming-iming nantinya uang yang diambil tersebut akan ditukar dengan nominal lebih besar yakni 1,8 juta setelah lebaran. Kejadian ini ketahuan karena anak penerima bansos melaporkannya ke kantor kejaksaan.

Kasus penyelewengan dana bantuan sosial atau Bansos dari Kementerian Sosial terjadi di Kabupaten Indramayu.

Diketahui aparat desa setempat melakukan pemotongan bansos tunai yang seharusnya diperuntukkan kepada warga.

Besaran uang tunai yang dipotong tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp500 ribu dari yang diberikan pemerintah sebesar Rp600 ribu. 

Sehingga warga yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdampak Covid-19 hanya menerima bantuan sebesar Rp100 ribu.

Kejadian pemotongan bantuan sosial itu terjadi tepatnya di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu. 

Baca juga : Resmi, Listrik Gratis Diperpanjang hingga September, Begini Cara Mendapatkannya

31 Keluarga Jadi Korban Pemotongan Bansos 

Ada sebanyak 31 keluarga penerima manfaat yang dana bantuan tunainya dipotong dan diselewengkan oleh perangkat Desa Pabean Ilir.

Salah seorang peserta KPM, Sutinah (90), menceritakan pemotongan itu dilakukan oleh perangkat desa sesaat setelah ia menerima dana bansos tersebut. 

Bermula ketika dirinya mengambil bantuan tersebut dari pihak kantor pos. 

Kemudian, ada ketua RT setempat yang mendatangi rumahnya. Ketua RT itu kemudian meminta dana bantuan sosial tunai agar diserahkan ke kantor desa.

"Terus saya kasih Rp500 ribu karena kalau diminta aparat desa nantinya tidak dapat apa-apa (Rp 600 ribu diminta semua) kata pamong desanya, jadi saya masih terima Rp100 ribu," kata Sutinah dilansir dari Tribuncirebon.com pada Rabu (20/5/2020).

Anehnya, warga yang bantuannya dipotong itu sebagian tak mengetahui secara pasti untuk apa uang tersebut. 

Sutinah mengaku seusai dimintai uang bantuan, Ketua RT hanya berjanji akan menukarnya dengan bantuan lainnya dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang senilai Rp 1,8 juta.

"Ya sudah saja dikasihkan, lagian nanti juga dapat lagi habis lebaran yang Rp 1,8 juta," ujarnya.

Anak Korban Pemotongan Lapor ke Kejaksaan

Setelah kejadian pemotongan tersebut, anak dari Ibu Sutinah langsung melaporkan kejadian itu ke kantor Kejaksaan Negeri Indramayu.

Mengingat Ibu Sutinah merupakan warga yang kurang mampu, ditambah lagi ia sudah tidak lagi memiliki pekerjaan dan berusia senja.

Sutinah juga hidup seorang diri, dan dirinya belum pernah mendapat bantuan apa pun dari pemerintah.

Bansos yang berasal dari Kementerian Sosial ini merupakan kali pertama bantuan yang ia dapatkan dari pemerintah. 

Sementara itu, Kuwu Pabean Ilir, Nasito mengatakan, 31 KPM yang dipotong adalah penerima bantuan ganda. Yakni Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos dan Bantuan Langsung Tunai yang berasal dari Dana Desa.

Kemudian perangkat desa yang terdiri atas sekretaris desa, bendahara, kasi pemberdayaan dan para bekel berinisiatif menarik bantuan dari para PKM yang ganda itu untuk diberikan ke warga lainnya yang belum terdaftar di bantuan apapun. 

"Ada dua program dana sosial yang mereka terima, pertama Rp 600 ribu dan kedua Rp 1,8 juta (bantuan selama 3 bulan), terus mereka disuruh milih, milihnya yang Rp 1,8 juta ini, sehingga dana yang Rp 600 ribu itu diserahkan ke desa untuk diberikan ke data baru yang tidak tercatat bantuan lain," ujar Nasito.

Dana Bansos yang Dipotong Sudah Dikembalikan 

Nasito mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui ada praktek pemotongan dana bantuan sosial tersebut. 

Setelah mengetahuinya ia langsung menegur dan mengembalikan dana bansos tersebut kepada penerimanya. 

"Saya tidak tahu, tahunya hari Senin kemarin jam 3 sore karena paginya saya ada acara Gasibu dengan ibu camat dan ibu pkk, siang saya datang ke sini jam 3 pas lihat informasi seperti itu saya bilang bahaya, ini pungli," ujarnya. 

"Saya tidak tahu (ada pemotongan), saya langsung klarifikasi ini salah dan langsung saya instruksikan untuk dikembalikan uang itu ke yang bersangkutan kemarin hari Selasa jam 7 sudah beres semua," kata Nasito.

SHARE ARTIKEL