Heboh Virus Corona, Di Gunung Kidul 30 Warga Positif Terserang Virus Antraks

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 30 Jan 2020

Heboh Virus Corona, Di Gunung Kidul 30 Warga Positif Terserang Virus Antraks

virus antraks - Image from facebook.com

Heboh virus antraks serang warga Gunungkidul.

Belum selesai wabah virus corona yang menggemparkan dunia, kini di Gunungkidul terdapat ancaman yang sama. Bukan virus corona melainkan virus antraks yang sudah menyerang 30 warga, jaga kesehatan dan lebih banyak makan makanan yang menjaga daya tahan tubuh.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul langsung menggelar rapat koordinasi terkait dengan Hingga hari ini, Rabu (29/1), tercatat sudah 30 warga di empat kecamatan yang terkena virus sapi gila tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, pihaknya baru saja menggelar rapat internal mengenai antraks ini. Pihaknya juga diberikan tugas menyampaikan informasi terkait perkembangan virus yang sudah mengarah ke warga masyarakat.

"Jadi dari hasil lab awal ada 27 warga positif antraks. Kemudian sampai saat ini bertambah tiga lagi sehingga ada 30 warga yang dinyatakan positif,"terangnya kepada wartawan Rabu (29/1/2020).

Baca Juga:

Dijelaskannya, upaya Dinkes saat ini di antaranya dengan melakukan pemantauan lokasi pasien. 

Petugas juga terus melakukan sosialisasi pemberian antibiotik bagi masyarakat di daerah terpapar antraks untuk sekitar warga terkena antraks yang baru. "Untuk tambahan antraks ini merupakan warga di Kecamatan Semin, Semanu dan Saptosari," imbuhnya.

Heboh Virus Corona, Di Gunung Kidul 30 Warga Positif Terserang Virus Antraks

Virus antraks menyerang warga gunung kidul - Image from daerah.sindonews.com

Kelik melanjutkan, untuk warga kecamatan Semin diduga terkena antraks karena profesinya sebagai jagal atau tukang sembelih sapi. 
Sedangkan dua lagi warga Semanu dan Saptosari merupakan petani. "Ini yang masih harus diteliti lebih lanjut karena dugaan awal mereka terpapar antraks dari pupuk kandang saat mengolah lahan pertanian," lanjut dia.


Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul memilih irit bicara mengenai antraks.

 Hanya saja, dia menjelaskan untuk wilayah yang terkena antraks dilakukan pemantauan selama 2 X 60 hari." Karena berdasarkan hasil rapat yang bertugas memberikan keterangan Kadiskominfo maka sudah dijelaskan sebelumnya," ucapnya singkat.

SHARE ARTIKEL