Demi Khusyuk Beribadah, di Demak Larang Bertamu Pada Waktu-Waktu ini

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 10 Jan 2020

Demi Khusyuk Beribadah, di Demak Larang Bertamu Pada Waktu-Waktu ini

Demak Larang Berkunjung Jelang Magrib, Ini Adab Bertamu dan Menerima Tamu - Image from facebook.com

Bertamu itu juga lihat waktu..

Jangan terlalu pagi atau terlalu malam, apalagi ketika bertamu pada jam-jam masuk waktu sholat pastinya menggangu kekhusyukkannya.. Ada beberapa adab bertamu yang diterapkan di Demak seperti ini

Bupati Demak M Natsir mengeluarkan edaran terkait larangan bertamu jelang Magrib sampai Isya agar dapat memanfaatkan waktu sholat, mengaji, belajar agama atau pengetahuan umum.

Bertamu adalah suatu kegiatan berkunjung ke kediaman seseorang. Bertamu bisa dari sekadar singgah atau keperluan seperti menjenguk dan keperluan mendesak lainnya. Meski demikian, perlu diperhatikan adab bertamu dalam Islam.

Lalu apakah dalam islam adab dalam bertamu dan menerima itu sudah diatur ? berikut adab-adabnya..

Adab Bertamu

1. Perhatikan niat

Bertamu harus memperhatikan niat. Niat bertamu dapat menyambung silaturahmi. Silaturahmi merupakan hal yang penting dalam Islam. Banyak manfaat yang didapat dari silaturahmi, seperti mendapat banyak rezeki. Tapi tentu saja bertamu juga menerima tamu ada adab-adabnya.

Allah berfirman dalam Surat Al-Hijr ayat 51 - 54:

وَنَبِّئۡهُمۡ عَن ضَيۡفِ إِبۡرَٰهِيمَ (٥١) إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَقَالُواْ سَلَٰمٗا قَالَ إِنَّا مِنكُمۡ وَجِلُونَ (٥٢) قَالُواْ لَا تَوۡجَلۡ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٖ ٥٣ قَالَ أَبَشَّرۡتُمُونِي عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِيَ ٱلۡكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ (٥٤

Artinya: "Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; (52) Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: 'Salaam'. Berkata Ibrahim: 'Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu'; (53) Mereka berkata: 'Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim'; (54) Berkata Ibrahim: 'Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?.

2. Berpakaian rapi

Kita wajib memperhatikan pakaian saat akan bertamu. Berpakaianlah yang sopan dan rapi ketika bertamu. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kita terhadap tuan rumah. Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam Surat al-A'raaf ayat 26 yang berbunyi:

يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسٗا يُوَٰرِي سَوۡءَٰتِكُمۡ وَرِيشٗاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٰلِكَ خَيۡرٞۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ ٢٦

Artinya: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

3. Bertamu di waktu yang tepat

Waktu bertamu harus diperhatikan dan tidak mengganggu tuan rumah seperti waktu tengah malam, subuh, maghrib, atau saat-saat beristirahat. Perlu diketahui juga apakan yang akan dikunjungi sedang ada acara keluarga. Karena itu, lebih baik kita memberi kabar terlebih dulu sebelum bertamu.

Baca Juga: 

4. Ketuk pintu

Sebelum bertamu ke rumah orang, kita harus memberi salam atau mengetuk pintu rumah dan mengucap salam dengan lembut. Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam surat an-Nur ayat 27 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِكُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٢٧

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat".

Rasulullah SAW juga menambahkan perihal adab bertamu:

Artinya: "Apabila seorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucapkan salam) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang." (HR Bukhari).

SHARE ARTIKEL