Nama anak muhammad termasuk ibadah? - Image from idntimes.com
Nama Muhammad paling populer digunakan di nama anak laki-laki
Nama yang baik dan memiliki makna yang baik pula merupakan hal yang penting, sehingga banyak orangtua yang menamani anak laki-lakinya dengan nama Rasulullah SAW, berharap dapat mewarisi sikap dan suri tauladannya.
Lalu apakah benar memberi nama anak Muhammad merupakan bentuk ibadah?
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah insan pilihan. Di antara rahmat Allah Ta'ala kepada hamba-Nya adalah mengutus para rasul untuk menyerukan dakwah agama Islam.
Setiap kali seorang nabi wafat, maka akan diutus nabi berikutnya hingga kemudian kenabian berakhir pada diri Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Ta'ala berfirman
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada sesembahan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah aku” (QS. Al-Anbiya: 25)
Allah Ta'ala juga telah menentukan nabi terakhir dan menjatuhkan pilihan-Nya pada Muhammad bin `Abdillah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi Muhammad mendapatkan berbagai keistimewaan dari Allah Ta'ala yang tidak dimiliki oleh orang lain, sebagaimana umat Islam juga mempunyai keistimewaan yang tidak ada pada agama sebelumnya.
Dalam Shahih Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ
Artinya: "Dan sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak keturunan Ismail, memilih suku Quraisy dari bangsa Kinanah, memilih bani Hasyim dari suku Quraisy, memilih diriku dari bani Hasyim." (HR Muslim no. 4221).
Dari hadits diatas, dapat kita ketahui bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pokok dari seluruh intisari kebaikan, melalui tinjauan kemuliaan nasab, sebagaimana pada diri beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terdapat pokok dari intisari-intisari keutamaan dan ketinggian derajat di sisi Allah Ta'ala.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki kesempurnaan fisik, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,
Anas Radhiyallahu anhu mengatakan
كَانَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْمَلَ النَّاسِ وَأَشْجَعَ النَّاسِ
Artinya: "Beliau adalah orang yang paling dermawan, paling tampan dan paling pemberani" (HR al-Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Anak Pandai itu Karena Istri
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memiliki akhlak yang paling sempurna,
Anas Radhiyallahu anhu mengatakan
كَانَ رَسُوْلُ اللهَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُـــلُـــقًا
Artinya: "Rasulullah adalah manusia yang terbaik akhlaknya." (HR. Muslim)
Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, pernah ditanya mengenai akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau menjawab
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: "Akhlaknya adalah Al-Qur'an" (HR al-Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Nasehat Penting untuk Orang Tua yang Sering Ajak Anak ke Masjid
Betapa mulianya Nabi Muhammad, sehingga setelah ia wafat pun, banyak umatnya yang menggunakan namanya sebagai nama anak-anak mereka.
Lalu, apakah menamai anak dengan nama Muhammad, termasuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala?
Dijawab dengan Fatwa Syaikh Ibrahim bin Amir Ar Ruhaili hafizahullah, seorang guru pasca sarjana jurusan Akidah di Universitas Islam Madinah dan pengajar tetap di Masjid Nabawi:
Tentu saja tidak diragukan lagi, termasuk tanda kecintaan kepada Nabi Muhammad yang mulia shallallahu ’alaihi wasallam, termasuk di dalamnya adalah menamai anak-anak kita dengan nama beliau.
Oleh karena itu, menamai anak dengan nama Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam, termasuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla.
Jadi, nama putra kita sama dengan nama (orang yang paling kita cintai dan kita agungkan); Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam.
Dan tentu saja, memberi nama anak dengan nama orang-orang shalih, merupakan bagian dari harapan kebaikan terhadap anak keturunan kita.
Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam juga menamai putranya dengan nama Ibrahim; Nama ayah beliau (ayahnya para Nabi. red) dan nama kekasih Allah.
Oleh karena itu dalam hal ini, kita meneladani Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam, dengan menjadikan nama beliau, sebagai nama untuk anak kita.
Sebab menamai anak dengan nama para Nabi dan orang-orang sholih seperti Abdullah, Abdurrahman, dan nama-nama penghambaan kepada Allah lainnya, termasuk perkara yang di dalamnya terkandung banyak kebaikan.
Diharapkan dengan menamai anak dengan nama-nama tersebut, semoga anak kita menjadi insan yang shalih.
InsyaAllah, dengan izin Allah Ta'ala, nama tersebut akan memberi pengaruh yang baik terhadap putra kita tercinta.
Wallahu a'lam bishawab