perdagangan internasional - Image from geneva.usmission.gov
Perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli atau tukar-menukar antara dua belah pihak yang berasal dari dua atau lebih negara yang berbeda, berdasarkan pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Pelaku perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah.
Sebagian dari anda mungkin pernah membeli barang-barang impor, seperti misalnya tas, pakaian, atau barang-barang lainnya yang tidak tersedia di Indonesia.
Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar dengan nilai sepadan yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pelaku yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia pastinya tidak mampu memproduksi semua barang kebutuhan sendiri, mereka harus menerima fakta bahwa barang yang mereka butuhkan hanya bisa diproduksi oleh negara lain.
Fenomena ini kemudian mendorong terjadinya kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut yang akan anda kenal dengan istilah perdagangan internasional.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya negara masing-masing. Perdagangan internasional diwujudkan melalui kegiatan ekspor-impor kebutuhan sumber daya yang masing-masing negara itu butuhkan.
Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.
Dengan demikian perdagangan internasional memungkinkan terjadinya:
Teori ini menyatakan perdagangan internasional akan memberikan keuntungan pada negara yang dapat memproduksi dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditetapkan di negara lain.
Ilustrasi seperti pada tabel di bawah ini:
Teori mutlak - Image from blogspot.com
Karena Indonesia memiliki efisiensi dalam memproduksi beras sementara Cina memiliki efisiensi dalam memproduksi kain, maka perdagangan antara Indonesia dan Cina akan memberikan keuntungan jika Indonesia menjual beras dan Cina menjual kain.
Dalam teori ini, meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi barang, negara tersebut tetap dapat melakukan perdagangan internasional pada barang yang paling produktif dan efisien untuk diproduksi.
Ilustrasi seperti pada tabel di bawah ini:
teori komparatif 2 - Image from ilmu-ekonomi-id.com
Jika kita lihat pada dasarnya negara C memiliki keunggulan baik dalam produksi lemari maupun meja. Namun, biaya relatif meja yang diproduksi di negara C lebih besar dibandingkan negara D (1 meja di negara C = 3 lemari di negara C, sementara 1 meja di negara D = 2 lemari di negara D). Oleh karenanya negara C dan D dapat melakukan perdagangan, dengan C memproduksi lemari dan D memproduksi meja.
Kebebasan ekonomi atau liberalisme mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional. Siapa saja berhak meningkatkan ekonomi dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk mereka lintas negara.
Pasar bebas memiliki peran penting untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang menambah pendapatan negara masing-masing. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba memasarkan produknya dan meningkatkan produksi.
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan hasil sumber daya yang berbeda-beda antar negara.
Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia, sehingga ini menjadikan Indonesia pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang memiliki sumber daya yang dibutuhkan.
Saat ini untuk melakukan interaksi dengan negara lain tidak harus bertatap muka, karena segala komunikasi sekarang sudah dipermudah dengan teknologi informasi berbasis internet.
Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk meningkatkan produksinya dan mengembangkan pasar di negara lain dengan asumsi bahwa di negara tersebut tidak dapat menyediakan barang atau jasa tersebut.
Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusianya juga mempengaruhi perbedaan kemampuan dalam bidang teknologi. Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke negara lain dengan sumber daya manusia yang memadai untuk mengolahnya.
Begitupun sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam sumber daya manusianya saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran penting perdagangan internasional, yaitu untuk saling menguntungkan.
Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan lebih tinggi daripada jika hanya diproduksi dan dipasarkan dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi (fixed cost).
Sedikit gambaran dan penjelasan mengenai perdagangan international dalam artikel ini mungkin tidak cukup. Anda dapat bertanya di kolom komentar jika masih ada yang kurang jelas.