Gambar ilustrasi dilansir dari sarungpreneur.com
Banyak orang sudah mengetahui manfaat minyak zaitun untuk kecantikan, hal itu sudah merupakan rahasia umum.
Namun tidak hanya untuk kecantikan, ternyata minyak zaitun juga bisa digunakan sebagai obat alami pencegah berbagai penyakit berat.
Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa minyak zaitun merupakan minyak yang diperoleh dari hasil penggilingan zaitun.
Buah zaitun sendiri pada dasarnya memiliki dua warna utama yaitu hijau dan hitam, yang berbeda tingkat kematangannya. Buah zaitun hijau adalah buah yang mentah dan warna hitam tanda sudah matang.
Jika Anda pernah melihat buah zaitun yang berwarna merah atau keunguan mirip anggur, ini tandanya buah zaitun sedang dalam proses menuju pematangan sempurna.
Meski namanya minyak, minyak zaitun sebenarnya adalah konsentrat lemak yang diperoleh dari proses pemerasan buah zaitun. Untuk dijadikan minyak, buah zaitun yang telah dipanen sebelumnya akan dicuci bersih dan kemudian akan dihancurkan.
Metode yang paling tradisional adalah dengan menumbuk buah di antara dua batu besar, seperti teknik mengulek. Akan tetapi, saat ini pabrik produsen minyak zaitun lebih sering menggunakan pisau baja untuk menumbuk buah sampai halus supaya bisa menghasilkan lebih banyak minyak.
Pasta yang dihasilkan dari buah lalu digiling untuk mengeluarkan tetesan minyak dalam proses yang disebut maserasi. Setelahnya, pasta zaitun akan diperas dalam mesin “blender” khusus, disebut centrifuge, untuk memisahkan minyak dan sari buah (air). Setelah air dikuras habis dari ekstrak zaitun, yang tersisa adalah minyak zaitun murni. Inilah yang kemudian dikemas dan diperjualbelikan di pasaran.
Sumber gambar (liputan6.com)
Dalam 100 mililiter minyak zaitun terkandung total 884 kalori (44 persen dari angka kecukupan gizi harian) dan total lemak 100 gram, yang dapat mencukupi 153 persen kebutuhan lemak harian tubuh. Meski kandungan lemak dalam minyak zaitun terbilang tinggi, tapi sebagian besar kandungan lemak ini merupakan asam lemak tak jenuh tunggal, yang merupakan lemak baik.
Minyak zaitun juga merupakan sumber polifenol yang baik. Polifenol merupakan senyawa fitokimia yang secara alami terkandung dalam tanaman. Senyawa inilah yang memberikan berbagai warna pada makanan dan melindungi tanaman dari bahaya.
Tak hanya mampu melindungi tanaman, polifenol yang masuk ke dalam tubuh kita juga mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Itu mengapa, polifenol yang terkandung dalam minyak zaitun dapat bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh.
Minyak zaitun juga diperkaya oleh omega-3 dan omega-6, 15 mg vitamin E yang mencukupi 72 persen kebutuhan harian tubuh, serta 61 mg vitamin K yang mampu mencukupi 75 persen kebutuhan harian tubuh. Minyak zaitun sama sekali tidak mengandung kolesterol, karbohidrat, dan lemak.
Mungkin Anda sudah tak asing dengan kegunaan minyak zaitun bagi kecantikan, kegunaan minyak zaitun untuk diet maupun manfaat minyak zaitun untuk rambut. Namun kali ini kami akan membahas kusus kegunaan minyak zaitun untuk kesehatan, apa saja? Simak ulasannya.
Gambar ilustrasi (vebma.com)
Sebagaimana kami lansir dari alodokter.com, inilah beragam manfaat minyak zaitun bagi kesehatan, di antaranya:
Minyak zaitun mengandung campuran antioksidan yang dapat menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL), namun tetap mempertahankan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh Anda.
Jika Anda ingin mencoba menurunkan kolesterol dengan minyak zaitun, Anda bisa mengonsumsi dua sendok makan minyak zaitun tiap hari.
Anda juga bisa mencampurkannya dengan salad atau menggunakannya untuk menumis sayuran.
Mengonsumsi sekitar empat sendok makan minyak zaitun tiap hari disebut bisa mencegah terjadinya serangan jantung.
Data ini mendukung manfaat minyak zaitun yang dapat membantu mengontrol tekanan darah pada mereka yang berisiko terkena penyakit jantung.
Hal ini kemudian bisa berdampak baik dalam pencegahan kanker. Tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menelusuri manfaat minyak zaitun pada pencegahan kanker.
Kandungan antioksidan yang tinggi pada minyak zaitun dapat membantu pengolahan lemak dalam tubuh yang bisa berdampak baik dalam menjaga berat badan.
Selain kondisi yang telah disebutkan di atas, banyak yang percaya manfaat minyak zaitun dapat menangani kondisi penyakit seperti:
Namun penggunaan minyak zaitun bagi penderita diabetes, ibu hamil dan menyusui, serta yang ingin menjalani operasi sebaiknya hindari.
Baca Juga: 6 Bahaya dari Minyak Zaitun Jika Salah Dalam Pemakaiannya
Sumber gambar: OLX
Minyak zaitun dikelompokkan berdasarkan proses ekstraksi dan kadar keasamannya.
Untuk memastikan kualitas minyak zaitun, Anda bisa mencobanya dengan cara menelan beberapa sendok makan minyak zaitun. Minyak zaitun berkualitas tinggi akan memberi rasa sedikit pedas setelah dicicipi.
Minyak zaitun (kecuali extra virgin) bisa dipakai untuk menumis atau memanggang. Lebih baik gunakan minyak zaitun langsung pada makanan seperti menambahkannya pada sayuran selayaknya membuat salad.
Kandungan polifenol pada minyak zaitun dapat rusak jika dipanaskan dalam suhu yang terlalu tinggi.
Menurut penelitian, kadar antioksidan pada minyak zaitun akan turun drastis setelah disimpan selama setahun, meski Anda telah menyimpannya dengan baik dan benar.
Untuk mendapatkan manfaat minyak zaitun hingga maksimal, sebaiknya Anda membeli minyak zaitun yang kira-kira bisa habis dalam setengah tahun. Simpan kemasan di tempat yang gelap, jauhkan dari cahaya, dan hindari dari hawa panas.
Disarankan disimpan pada botol kaca hitam. Pastikan olive oil tidak berubah warna dan berbau ketika Anda gunakan.
Pada saat membeli minyak zaitun, pastikan produk yang Anda beli telah terdaftar di BPOM RI. Perhatikan pula tanggal produksi pada kemasan untuk mengetahui batas pemakaian minyak zaitun.