Masya Allah Perjuangan Muadzin Kecil Kumandangkan Adzan Hingga Seperti Ini

Penulis Penulis | Ditayangkan 21 Nov 2018
Masya Allah Perjuangan Muadzin Kecil Kumandangkan Adzan Hingga Seperti Ini
Sumber gambar instagram/sahabatsurga

Masya Allah seperti inilah perjuangan dua orang anak kecil yang saling membantu untuk kumandangkan adzan.

Untuk mengumandangkan adzan saja seperti ini perjuangannya, kenapa kita yang hanya berangkat memenuhi panggilannya masih bermalas-malasan.


Tidak diketahui di masjid mana kedua bocah ini untuk melantunkan adzan, dari video yang terlihat salah seorang anak tidak sampai untuk meraih mic sehingga salah satu anak membantu dengan berjongkok.

Melihat perjuangan dua anak ini untuk mengumandangkan adzan teringat kisah seorang muadzin di zaman Rasulullah.

Simak videonya:



Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah.

Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau berjalan di depan pasukan hijaunya bersama ’sang pengumandang panggilan langit’, Bilal bin Rabah.

Baca juga:
  1. Berhenti Makan Sebelum Kenyang Tapi Makanan Belum Habis, Apa yang Harus Dilakukan?
  2. Silsilah Keturunan Ustadz Abdul Somad yang Sambung Hingga Seorang Syekh

Saat masuk ke Ka’bah, beliau hanya ditemani oleh tiga orang, yaitu Utsman bin Thalhah, pembawa kunci Ka’bah, Usamah bin Zaid, yang dikenal sebagai kekasih Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan putra dari kekasihnya, dan Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Shalat Zhuhur tiba. Ribuan orang berkumpul di sekitar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, termasuk orang-orang Quraisy yang baru masuk Islam saat itu, baik dengan suka hati maupun terpaksa.

Semuanya menyaksikan pemandangan yang agung itu. Pada saat-saat yang sangat bersejarah itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memanggil Bilal bin Rabah agar naik ke atap Ka’bah untuk mengumandangkan kalimat tauhid dari sana.

Bilal melaksanakan perintah Rasul Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan senang hati, lalu mengumandangkan azan dengan suaranya yang bersih dan jelas.

Ribuan pasang mata memandang ke arahnya dan ribuan lidah mengikuti kalimat azan yang dikumandangkannya.

Tetapi di sisi lain, orang-orang yang tidak beriman dengan sepenuh hatinya, tak kuasa memendam hasad di dalam dada. Mereka merasa kedengkian telah merobek-robek hati mereka.

Saat azan yang dikumandangkan Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”.

Semoga bermanfaat.
SHARE ARTIKEL